PWMJATENG.COM, Banyumas – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 di Kabupaten Wonosobo. Mahasiswa dari berbagai program studi diterjunkan ke tiga kecamatan, yaitu Sukoharjo, Kaliwiro, dan Wadaslintang. Salah satu desa yang menjadi sorotan dalam program ini adalah Desa Selomanik, yang ditetapkan sebagai pilot project Desa Berkemajuan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah.
Desa ini dipilih karena potensi lokalnya yang besar, mulai dari pengelolaan sumber daya alam hingga pengembangan masyarakat berbasis pendidikan dan kesehatan. Desa ini diharapkan menjadi model pemberdayaan berbasis komunitas yang dapat direplikasi di desa lain.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMP, Sri Wahyuni, menyatakan bahwa program KKN kali ini dirancang untuk memberikan dampak nyata kepada masyarakat, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan akses pendidikan, dan pengurangan angka stunting.
Baca juga, Peradaban Maju dari Masjid: Menelusuri Fungsi dan Peran Strategis Masjid dalam Masyarakat
“Kami berharap mahasiswa dapat berperan aktif sebagai agen perubahan yang membawa inovasi ke desa-desa. Desa Selomanik adalah contoh bagaimana potensi lokal dapat dikembangkan melalui kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat,” ujar Sri Wahyuni Senin, (13/1)
Salah satu fokus utama program KKN di Desa Selomanik adalah penguatan akses air bersih dan pengelolaan hutan pinus menjadi hutan sosial. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan hutan berkelanjutan. Selain itu, mahasiswa UMP juga terlibat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti edukasi kesehatan, pelatihan pengelolaan lingkungan, dan pengembangan potensi ekonomi berbasis lokal.
Ketua KKN UMP, Suwarsito, menambahkan bahwa program KKN ini tidak hanya memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga mengintegrasikan program kerja dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Kami menargetkan hasil yang berkelanjutan. Mahasiswa tidak hanya menjalankan program kerja selama KKN, tetapi juga mempersiapkan masyarakat untuk melanjutkan program tersebut setelah mereka kembali. Dengan demikian, dampaknya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” jelas Suwarsito.
Kontributor : Tegar
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha