SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga Ajak Komunikasi Wali Murid
SALATIGA – Sekolah bukanlah menjadi satu-satunya faktor keberhasilan pendidikan seorang anak. Peranan orang tua peserta didik sebagai patner guru dalam mendidik anak-anak memiliki peran yang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan. Bahkan orang tualah yang hakikatnya memiliki peran utama sesungguhnya dalam pendidikan.
Sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing, orang tua kedua di sekolah. Oleh karena itu, komunikasi antara pihak Sekolah dan orangtua perlu dilakukan secara intensif agar kedua pihak ini bisa sama-sama bersinergi untuk perkembangan belajar peserta didik.
Rabu, (27/7/2016), SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga mengadakan acara untuk menjembatani komunikasi antara wali murid dan tenaga pendidik. Hampir 90 persen wali murid dari kelas satu hingga kelas 6 hadir dalam acara parenting dan sosialisai program semester satu. Acara tersebut juga dihadiri Walikota, Kepala Disdikpora, Kepala UPTD Kecamatan Sidomukti, Pengawas TK/SD Kecamatan Sidomukti, Pengawas Agama Islam dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Salatiga. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam tersebut dimeriahkan Laskar Kluwung (Band Kids SD Muhammadiyahm Salatiga).
Dalam sambutannya Sutomo menyampaikan “Bismillah, SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga siap mengawal peserta didik untuk tahfidz juz 30. Untuk itu kami mohon doa dan dukungan dari seluruh wali murid supaya program ini dapat berjalan dengan lancar. Dengan program yang kami dilaunchingkan ini diharapkan nantinya setiap siswa kelas tiga sudah hafal semua surat yang ada di juz 30.”
Disampaikan pula bahwa komunikasi antara guru dan wali murid harus selalu terjaga, oleh karena itu SD Muhammadiyah menyediakan grup komunikasi setiap kelas melalui media yang sedang populer dikalangan masyarakat saat ini.
Kepala SD Muhammadiyah Nitikan, Yogyakarta, Ustadz Saijan yang menjadi pemateri parenting menerangkan, kunci sebuah keberhasilan salah satunya adalah karakter disiplin dan bisa diberikan pada siswa. Peran orang tua juga sangat diperlukan untuk mewujudkan insan disiplin, namun tetap harus mendukung potensi setiap anak.
”Setiap anak itu berbeda, jadi kalau siswa ini tidak menonjol dalam akademik bisa diasah non akademiknya. Pembelajaran yang terbaik adalah pembiasaan secara terus menerus,” terangnya. (endra setiawan)