Khazanah Islam

Perhatian Imam terhadap Makmum dalam Salat Berjamaah

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) melalui kegiatan Kajian Tarjih Online. Kegiatan ini rutin digelar setiap Selasa pukul 07.30 WIB hingga selesai, dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting, serta disiarkan di kanal YouTube TvMu Channel.

Pada pekan ini, Selasa (24/12), Kajian Tarjih Online UMS memasuki sesi ke-157 dengan tema menarik, yakni “Imamah dan Shalat Jamaah: Perhatian Imam Terhadap Makmum dalam Shalat Berjamaah”. Kajian tersebut dibawakan oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Tengah, Syamsul Hidayat, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UMS.

Syamsul mengawali kajian dengan menjelaskan pentingnya peran imam dalam shalat berjamaah. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk diikuti oleh para makmumnya. Maka apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah. Dan apabila imam itu sudah rukuk, maka makmumnya menyusul untuk rukuk.”

Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024

Dalam penjelasannya, Syamsul menekankan bahwa imam memiliki tanggung jawab untuk meringankan shalat agar sesuai dengan kondisi jamaah. “Imam dianjurkan meringankan shalat dengan memperhatikan kondisi jamaahnya,” ujarnya. Hal ini, menurutnya, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, di mana imam perlu memimpin dengan fleksibilitas tanpa mengabaikan kaidah syariat.

Sebagai contoh, Syamsul menyebutkan bahwa jika ada jamaah yang membawa anak kecil dan terdengar tangisan anak tersebut, imam dapat mempertimbangkan untuk mempercepat shalat. “Hal ini menunjukkan perhatian imam terhadap kondisi makmum yang sedang ikut berjamaah,” tambahnya.

Namun, perhatian tidak hanya datang dari imam. Syamsul menegaskan bahwa makmum juga harus memperhatikan imam. Dalam hal ini, makmum diharapkan mengikuti gerakan imam secara tertib dan sesuai. “Imam dalam shalat itu untuk diikuti gerakannya,” ujar Syamsul, menekankan pentingnya sinkronisasi antara imam dan makmum dalam menjaga kekhidmatan shalat.

Meskipun demikian, Syamsul mengingatkan bahwa mempercepat shalat tidak boleh mengorbankan tuma’ninah—ketenangan dalam setiap gerakan shalat. “Tuma’ninah adalah bagian penting dari ibadah mahdhah yang tidak boleh dihilangkan demi mempercepat shalat,” tegasnya.

Syamsul juga mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad Ibnu Bashar dalam Shahih Bukhari, yang menekankan pentingnya menyesuaikan bacaan shalat dengan kondisi jamaah tanpa mengurangi kekhusyukan. “Shalat yang khusyuk merupakan tanda orang beriman dengan keimanan yang sesungguhnya,” pungkasnya.

Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE