PWMJATENG.COM, Jakarta – Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) serta Gasing Academy menggelar Program Pengabdian Masyarakat bertema “Penyiapan Talenta Muda Sains dan Teknologi Bidang Numerisasi”. Acara ini berlangsung pada 20 Desember 2024 di Gedung Abdul Malik, Balai Guru Penggerak, Parung, Bogor.
Program ini berfokus pada pelatihan bagi 98 guru matematika dari 15 provinsi di Indonesia. Melalui metode GASING (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan), pelatihan bertujuan untuk mengubah persepsi bahwa matematika adalah pelajaran sulit dan membosankan. Metode ini diharapkan mampu mencetak generasi muda berbakat di bidang numerasi dengan pendekatan inovatif dan aplikatif.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Fauzan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; Nani Solihati, Wakil Rektor III Uhamka; Gufron Amirullah, Staf Ahli Wakil Menteri Dikti Saintek; Yohanes Surya, pimpinan Gasing Academy; serta Luthfi Ilham Ramdhani, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikti Saintek. Para peserta mendapatkan pelatihan intensif untuk menerapkan metode GASING di kelas.
Baca juga, Tafsir: Ideologisasi, Industrialisasi, dan Mitigasi Jadi Fokus Program Muhammadiyah Jateng
Fauzan mengungkapkan, “Melalui pelatihan ini, guru tidak hanya mampu mengajarkan matematika dengan cara yang menarik, tetapi juga meningkatkan karakter mereka agar lebih ramah dan sensitif secara sosial. Dengan metode GASING, kita harapkan pengajaran matematika menjadi lebih menyenangkan bagi siswa.”
Wakil Rektor III Uhamka, Nani Solihati, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari misi pengabdian masyarakat Uhamka. “Alhamdulillah, Uhamka dapat berkolaborasi dengan Kemendikti Saintek dan Gasing Academy untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru matematika di seluruh Indonesia. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk memberikan pengajaran yang menyenangkan bagi siswa,” ujarnya.
Sementara itu, Yohanes Surya menekankan pentingnya metode GASING dalam mengubah stigma siswa terhadap matematika. “Dengan metode GASING, siswa tidak perlu lagi merasa takut menghadapi matematika. Pembelajaran akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan,” tutur Yohanes.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikti Saintek, Luthfi Ilham Ramdhani, mengungkapkan bahwa program ini akan dijalankan secara reguler. “Ke depan, program ini akan menjadi agenda rutin. Kami juga akan menyusun luaran kegiatan berupa artikel ilmiah untuk memberikan dampak positif di bidang akademik,” jelasnya.
Kontributor : Hendra
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha