PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) sukses menggelar acara bertajuk “Program Wawasan Kebangsaan dan Kebinekaan Global serta Lomba Baju Adat” yang berlangsung di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) II Lantai 8 pada Kamis, 19 Desember 2024. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor III Unimus, Eny Winaryati, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dodi Mulyadi, serta sejumlah dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Unimus.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Unimus untuk mengembangkan kesadaran kebangsaan dan kebinekaan di kalangan mahasiswa. Siti Aimah, Ketua Prodi PPG Unimus, menjelaskan bahwa acara tersebut bertujuan untuk membekali calon guru dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebangsaan dan kebinekaan global. “Kami ingin para mahasiswa calon guru memiliki kesadaran tinggi mengenai pentingnya keragaman budaya yang ada di Indonesia dan dunia,” ungkap Siti Aimah.
Acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Rektor III, Eny Winaryati, yang menekankan pentingnya keragaman budaya Indonesia. Dalam sambutannya, Eny berharap agar budaya lokal dapat terus berkembang dan dikenal di tingkat global. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal serta mendorong mahasiswa untuk mengenalkan budaya Indonesia ke dunia,” ujarnya.
Selain sambutan, acara ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan menarik, salah satunya adalah Fashion Show Baju Adat yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia. Setiap mahasiswa mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, memamerkan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia. Selain itu, acara ini juga menghadirkan tiga narasumber terkemuka yang memberikan materi seputar kebangsaan dan kebinekaan.
Baca juga, Download Materi Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Tiga narasumber yang diundang adalah Muhimatul Ifadah, Dodi Mulyadi, dan Dwi Sulistyaningsih, dosen dan instruktur di Prodi PPG Unimus. Mereka memberikan pemaparan yang mendalam mengenai kebhinekaan global dan nasional, serta pentingnya menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam skala personal maupun dalam konteks sekolah. Dwi Sulistyaningsih menjelaskan, “Kami juga memberikan materi tentang cara mendesain modul pembelajaran yang berbasis wawasan kebhinekaan dan kebangsaan, agar para calon guru dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.”
Acara ini dilanjutkan dengan sesi praktikum di mana mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempresentasikan materi yang telah dipelajari. Para fasilitator, yang juga merupakan calon guru, aktif berdiskusi dan mempresentasikan ide-ide kreatif mereka dalam menghadirkan konsep kebhinekaan dalam pembelajaran.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Salah satu mahasiswa PPG, Rina, mengungkapkan, “Saya sangat antusias dengan acara ini karena memberikan banyak wawasan baru tentang pentingnya menghargai perbedaan dan bagaimana kita bisa mengajarkannya kepada siswa nanti.”
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha