AUMBeritaPWM Jateng

Tabligh Akbar Milad ke-106 Madrasah Mu’allimin: Mengupas Pendidikan Qur’ani untuk Kemajuan Umat

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta memperingati Milad ke-106 dengan menyelenggarakan Tabligh Akbar pada Rabu (18/12). Acara yang berlangsung meriah ini mengusung tema besar, “Pendidikan Qur’ani untuk Kemakmuran Umat,” dengan menghadirkan Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, sebagai narasumber utama.

Tabligh Akbar ini dihadiri oleh segenap santri, guru, dan jamaah pengajian dari berbagai kalangan. Dalam suasana yang penuh khidmat, Tafsir menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pijakan untuk membangun umat yang maju.

Dalam pemaparannya, Tafsir menekankan bahwa pendidikan berbasis Al-Qur’an memiliki peran sentral dalam menciptakan kemakmuran umat. Menurutnya, nilai-nilai Al-Qur’an tidak hanya menjadi pedoman spiritual, tetapi juga menjadi fondasi dalam membangun peradaban yang unggul.

“Pendidikan Qur’ani bukan hanya soal hafalan atau pemahaman teks, tetapi bagaimana nilai-nilainya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan melalui gerakan Muhammadiyah,” ujar Tafsir di hadapan para peserta.

Baca juga, Resonansi Kebaikan untuk Masyarakat yang Berkeadaban

Ia menambahkan, semangat pendidikan Qur’ani adalah mencetak generasi yang tidak hanya memahami agamanya, tetapi juga mampu berkontribusi bagi masyarakat luas. “Kita butuh generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara spiritual, dan peduli terhadap sesama,” tambahnya.

Tafsir juga mengupas kisah dua tokoh besar pembaharuan Islam, Syeikh Muhammad Abduh dan KH Ahmad Dahlan, yang memiliki visi berkemajuan. Ia menjelaskan bahwa kedua tokoh ini berbagi semangat yang sama dalam membawa perubahan bagi umat Islam, meski dengan pendekatan yang berbeda.

“Syeikh Muhammad Abduh menyebarkan pembaharuan Islam melalui pemikiran yang dituangkan dalam kitab-kitabnya. Sedangkan KH Ahmad Dahlan mewujudkan pembaharuan itu melalui organisasi dan amal usaha,” jelas Tafsir.

Menurutnya, KH Ahmad Dahlan merupakan implementasi nyata dari ide-ide pembaharuan Syeikh Muhammad Abduh. “Ahmad Dahlan mempraktikkan gagasan pembaharuan dengan mendirikan Muhammadiyah, yang hingga kini menjadi salah satu pilar kemajuan umat Islam di Indonesia,” ungkapnya.

Di akhir, Tafsir menggarisbawahi bahwa semangat KH Ahmad Dahlan dalam mendidik generasi muda sangat relevan dengan tantangan zaman sekarang. Ia menyebutkan, pendekatan pendidikan yang diterapkan Ahmad Dahlan tidak hanya mengedepankan ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum sebagai bekal hidup di dunia modern.

“Ahmad Dahlan selalu menekankan pentingnya pendidikan yang menyeluruh. Beliau ingin santrinya tidak hanya memahami Al-Qur’an, tetapi juga menguasai ilmu-ilmu duniawi yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Tafsir.

Ia juga mengingatkan para santri agar menjadikan KH Ahmad Dahlan sebagai teladan dalam menyeimbangkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan. “Kalau kita ingin umat ini maju, maka pendidikan yang berlandaskan nilai Qur’ani harus menjadi prioritas,” imbuhnya.

Tabligh Akbar ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ahmad Salim. Dalam suasana penuh haru, seluruh hadirin merenungkan pentingnya semangat pendidikan Qur’ani untuk membawa umat menuju kemakmuran.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE