PWMJATENG.COM, Jepara – SD Muhammadiyah PK Banyudono kembali mengukir inovasi dalam pendidikan dengan menggelar lomba permainan tradisional pada 17-18 Desember 2024. Acara ini bertujuan melestarikan budaya lokal sekaligus memperkenalkan generasi muda pada permainan tradisional khas Indonesia yang sarat nilai kebersamaan dan kreativitas.
Berlangsung di halaman sekolah, lomba ini melibatkan seluruh siswa dalam beragam permainan tradisional seperti Gobak Sodor, Egrang, Lompat Tali, dan Dakon. Suasana penuh semangat dan keceriaan terlihat sejak pagi hari, saat para peserta bersiap memulai lomba.
Menurut Aditya Bagas Pratama, koordinator kegiatan, lomba ini dirancang untuk memperkuat kecintaan siswa terhadap budaya lokal. “Permainan tradisional adalah warisan budaya yang harus dijaga. Kami berharap siswa tidak hanya mengenalnya, tetapi juga mencintai nilai-nilai kebersamaan dan kegembiraan yang terkandung di dalamnya,” ungkap Aditya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Asesmen Akhir Semester 1, seperti disampaikan oleh Ketua Asesmen, Anggun Wicaktini. “Melalui lomba ini, siswa dapat mengembangkan karakter dan kemampuan sosial, sekaligus memberikan penyegaran dari rutinitas belajar akademik,” jelasnya.
Selain itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono, menyatakan kebanggaannya atas terlaksananya kegiatan ini. “Ini bukan sekadar lomba, tetapi langkah nyata untuk membentuk siswa yang cerdas dan mencintai budaya bangsa. Saya berharap acara ini menjadi agenda rutin sekolah,” katanya penuh antusias.
Antusiasme tidak hanya datang dari para siswa, tetapi juga guru dan orang tua yang hadir menyaksikan perlombaan. Salah seorang guru, Dina Hartati, menyampaikan apresiasinya. “Melihat anak-anak bersemangat bermain Gobak Sodor dan Egrang, kami merasa bahwa tradisi ini masih relevan dan menyenangkan,” ujarnya.
Baca juga, Digelar Akhir Pekan Ini, Musypimwil Jateng Dihadiri Berbagai Pejabat Tinggi Negara
Keseruan acara ini mencerminkan semangat kebersamaan seluruh warga sekolah. Dengan senyum ceria, para siswa saling menyemangati saat bermain, sementara para guru dan staf mendukung jalannya perlombaan. Salah satu siswa, Dita, mengaku sangat senang bisa mencoba permainan Egrang yang sebelumnya belum pernah ia mainkan. “Awalnya sulit, tetapi setelah dicoba rasanya seru sekali!” katanya sambil tersenyum.
Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Nilai-nilai seperti kerja sama, sportivitas, dan kreativitas yang diajarkan melalui permainan tradisional ini menjadi bekal penting bagi para siswa. Penutupan lomba ditandai dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang, yang disambut meriah oleh seluruh peserta.
Melalui kegiatan ini, SD Muhammadiyah PK Banyudono membuktikan komitmennya dalam mengintegrasikan pendidikan budaya dalam kurikulum sekolah. Dengan lomba permainan tradisional sebagai salah satu wujudnya, harapan untuk melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi semakin nyata.
Lomba ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya mempererat persaudaraan antar siswa, tetapi juga memperkokoh cinta terhadap budaya lokal di hati generasi muda. “Kami ingin menjadikan ini sebagai tradisi sekolah yang berkelanjutan,” pungkas Aditya.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha