PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Fisioterapi dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menghadirkan terobosan baru dalam edukasi kesehatan melalui program interaktif untuk anak-anak usia dini. Bertempat di Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Pada Masyarakat (P2AD), yang mengusung metode pembelajaran kreatif dan sesuai dengan perkembangan anak.
Ketua tim pengabdian masyarakat, Taufik Eko Susilo, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan edukasi, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya kesehatan tubuh sejak dini. “Kami ingin anak-anak mengenal tubuh mereka dengan cara yang menyenangkan. Edukasi ini menjadi langkah awal dalam menanamkan kebiasaan hidup sehat,” ungkap Taufik, Rabu (20/11).
Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman sederhana tentang anatomi tubuh dengan pendekatan yang menarik. Anak-anak diajak belajar melalui lagu, permainan, hingga teknologi digital. Metode ini tidak hanya efektif tetapi juga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan hangat dan aktivitas nyanyian interaktif. Lagu-lagu sederhana yang menyebutkan bagian tubuh seperti kepala, tangan, dan kaki digunakan untuk membantu anak-anak menghafal sambil bermain.
Selanjutnya, permainan visual menjadi daya tarik utama. Anak-anak diminta mencocokkan gambar bagian tubuh dengan fungsinya. “Metode ini membantu mereka memahami anatomi tubuh secara sederhana tetapi efektif,” jelas Taufik.
Inovasi utama dalam kegiatan ini adalah penggunaan aplikasi Jelajah Tulang, platform digital interaktif berbasis audiobook. Aplikasi ini memadukan pembelajaran anatomi dengan cerita, membuat anak-anak semakin antusias. “Pendekatan mendongeng melalui aplikasi ini mempermudah mereka memahami materi, sekaligus menciptakan suasana pembelajaran yang menarik,” tambahnya.
Baca juga, Kolaborasi Pemuda Negarawan untuk Indonesia Maju
Sebagai penutup, anak-anak diajak melakukan kegiatan sensorik dengan mencetak tangan menggunakan cat warna. Aktivitas ini melatih keterampilan motorik halus sekaligus memberikan pengalaman belajar yang berkesan.
Program ini juga melibatkan mahasiswa dari kedua program studi, seperti Ouwada Aiko Suda dari Fisioterapi, serta Hillyatul Millah dan Shafa Oktavia Nafisah dari PAUD. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan metode pembelajaran yang interaktif dan ramah anak.
“Sebagai mahasiswa Fisioterapi, kami ingin menanamkan kesadaran kesehatan sejak usia dini. Edukasi anatomi tubuh adalah langkah awal penting untuk menciptakan generasi yang lebih sadar akan kesehatan mereka,” ujar Aiko, salah satu inisiator program ini.
Kegiatan ini membuktikan bahwa bidang fisioterapi memiliki cakupan yang luas, termasuk edukasi kesehatan masyarakat yang inovatif. Melalui kolaborasi dengan PAUD, mahasiswa Fisioterapi mampu menunjukkan perannya dalam mendukung pendidikan kesehatan yang relevan dan berdampak positif.
Guru-guru PAUD Desa Mancasan memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Mereka menilai metode yang diterapkan sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak usia dini. “Kami sangat terkesan dengan pendekatan tim. Anak-anak belajar dengan cara sederhana namun berdampak besar. Semoga program ini terus berlanjut,” ujar salah satu guru.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha