PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Rabu (9/10), SMA Muhi Yogyakarta menggelar Seminar Pendidikan bertajuk “Penanaman Karakter dan Pengembangan Personal Branding pada Anak di Era Society 5.0” di Gedung Graha As Sakinah. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Milad ke-57 SMA Muhi dan dihadiri oleh 390 peserta yang terdiri dari orang tua, guru, mahasiswa, pengamat pendidikan, dan masyarakat umum.
Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Seminar dibagi menjadi dua sesi, dengan setiap narasumber memberikan materi terkait karakter dan personal branding.
Sesi pertama diisi oleh Uman Suherman, Guru Besar UPI Bandung, yang menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak. Uman menggarisbawahi bahwa anak merupakan investasi dunia akhirat. Menurutnya, situasi saat ini menuntut sinergi antara orang tua dan guru untuk mengawal perkembangan anak agar tumbuh dengan karakter yang kuat dan baik. “Anak-anak kita dihadapkan pada lingkungan yang tidak kondusif, sehingga kolaborasi antara orang tua dan guru menjadi kunci penting dalam membentuk karakter anak,” ujarnya.
Sesi kedua menghadirkan Kaprodi Magister Bimbingan dan Konseling UAD, Hardi Santosa, yang membahas tentang strategi membangun personal branding pada anak. Dalam paparannya, Hardi memberikan ilustrasi mengenai Dinosaurus yang kini hanya tinggal cerita dan fosil. “Meski kuat dan besar, Dinosaurus punah karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua,” ungkap Hardi.
Baca juga, Sukses Gelar FGD, PWM Jawa Tengah Serap Aspirasi Daerah untuk Disampaikan dalam Tanwir Muhammadiyah Desember Mendatang
Hardi juga menjelaskan tentang empat era, mulai dari agraris hingga era konseptual saat ini. Orang-orang yang sukses di era Society 5.0 adalah mereka yang memiliki konsep yang baik. “Bukan sekadar viral dengan ribuan viewer, tetapi konten dengan konsep matang yang akan membentuk personal branding yang kuat,” jelasnya.
Menurutnya, personal branding bukan sekadar pencitraan. “Membangun personal branding bisa dimulai dengan melakukan self-assessment terhadap empat hal: passion, keunikan diri, kredibilitas, dan tujuan yang ingin dicapai,” tambah Hardi.
Seminar Pendidikan ini resmi dibuka oleh Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PWM DIY, Sumarsono, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti PDM Kota Yogyakarta Aris Thobirin dan perwakilan dari Disdikpora Bidang Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta.
Setelah sesi seminar selesai, acara ditutup dengan doa dan pemberian apresiasi kepada sekolah-sekolah SMP yang berkontribusi besar dalam mengirimkan siswa ke SMA Muhi. Beberapa penghargaan juga diberikan kepada sekolah-sekolah dengan jumlah siswa terbanyak yang melanjutkan ke SMA Muhi.
Kontributor : Hendra Apriyadi
Editor : M Taufiq Ulinuha