Gelar Kajian Tarjih, PCM Pedan Bahas Tata Cara Mengingatkan Imam dalam Salat
PWMJATENG.COM, Klaten – Kajian tarjih yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pedan sukses menyedot perhatian ratusan jamaah. Bertempat di Masjid Baitur-Roḥim, Tandan, Troketon, Pedan, kajian kali ini membahas tema menarik yang sangat relevan, yaitu “Cara Mengingatkan Imam dalam Shalat”, Sabtu (7/9/24). Ustaz H. Waluyo Raharjo, Ketua PCM Pedan sekaligus dai terkemuka, memimpin kajian dengan antusiasme yang luar biasa dari para jamaah.
Acara ini dimulai tepat pukul 20.06 WIB dan berlangsung sekitar satu jam hingga pukul 20.58 WIB. Dalam kajian tersebut, Ustaz Waluyo menguraikan berbagai dalil dari hadis-hadis sahih yang membahas tata cara mengingatkan imam saat terjadi kesalahan dalam salat. Salah satu hadis yang dijadikan rujukan adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Mengucapkan tasbih itu bagi laki-laki dan menepuk tangan itu bagi perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Ustaz Waluyo, laki-laki dianjurkan untuk mengingatkan imam dengan mengucapkan tasbih secara jelas, sementara perempuan cukup menepuk tangan sebagai tanda. “Hal ini penting agar suasana salat tetap khusyuk dan tidak menimbulkan kegaduhan,” ujar beliau dalam penjelasannya.
Baca juga, Sampaikan Laporan pada PWM Jateng, PDM Banjarnegara Paparkan Realisasi dan Rencana Kerja
Selain itu, beliau menekankan bahwa jika imam salah dalam membaca ayat selain Al-Fatihah, makmum diperbolehkan membetulkannya dengan melafalkan ayat yang benar, namun dengan nada perlahan. Kesalahan yang dilakukan oleh imam, lanjutnya, tidak otomatis membatalkan salat, namun makmum bertanggung jawab untuk memperbaiki demi kesempurnaan ibadah berjamaah.
Penjelasan tentang perbedaan tata cara antara laki-laki dan perempuan dalam mengingatkan imam mendapatkan perhatian khusus dari jamaah. Ustaz Waluyo menegaskan bahwa perempuan tidak dianjurkan mengeraskan suara dalam salat, baik saat mengingatkan imam maupun dalam kondisi ibadah lainnya, demi menjaga adab dan menghindari potensi fitnah.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang memperkaya pemahaman jamaah mengenai tata cara yang dibahas. Banyak jamaah berharap agar kajian serupa dapat terus dilakukan, mengingat pentingnya memahami syariat dengan benar dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Kontributor : Muhammad Farhan Al Yuflih
Editor : M Taufiq Ulinuha