Strategi Tim KKN MAs Desa Giriwondo untuk Diterima Baik oleh Masyarakat Lokal
PWMJATENG.COM, Karanganyar – Tim KKN MAs Desa Giriwondo telah mempersiapkan strategi agar diterima dengan baik oleh masyarakat lokal sebelum diterjunkan ke lokasi KKN. Strategi ini dirumuskan melalui musyawarah dan telah disepakati oleh seluruh anggota tim.
“Desa Giriwondo, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah menjadi lokasi KKN tim kami. Kami berharap dengan strategi yang telah disusun, kedatangan tim KKN dapat diterima dengan baik oleh masyarakat lokal,” ujar Daffa Zaki, Humas Tim KKN.
Tim KKN MAs Desa Giriwondo terdiri dari sembilan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) di Indonesia, seperti Universitas Muhammadiyah (UM) Surakarta, UM Surabaya, Universitas Ahmad Dahlan, UM Purwokerto, UM Bandung, UM Jakarta, dan Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai.
Menurut Ketua Tim, Muhammad Javis, strategi utama agar diterima dengan baik oleh masyarakat adalah melalui komunikasi yang efektif dan transparan. “Kami akan menjelaskan tujuan, manfaat, dan rencana kegiatan KKN secara transparan kepada masyarakat. Sikap ramah, terbuka, dan sopan dalam berkomunikasi juga menjadi kunci,” imbuhnya.
Baca juga, 156 Tahun KH Ahmad Dahlan: Teladan Islam Inklusif dan Pembangun Bangsa
Adam Satria, Wakil Ketua Tim, menambahkan bahwa acara penyambutan yang melibatkan seluruh masyarakat desa juga penting. “Dengan adanya acara penyambutan, mahasiswa KKN dapat diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat desa,” tuturnya.
Aktivitas berinteraksi dengan masyarakat merupakan hal penting dalam strategi ini. “Mahasiswa harus aktif berkunjung ke rumah-rumah warga, mengikuti kegiatan keagamaan, dan acara-acara desa. Ini akan membantu kami lebih dekat dengan masyarakat,” tambah Adam.
Amelia, Humas Tim, menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan KKN. “Kami akan melibatkan masyarakat agar mereka merasa memiliki dan berpartisipasi aktif. Selain itu, program yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa, seperti program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” jelasnya.
Kontributor : Adam Satria
Editor : M Taufiq Ulinuha