Meneb Pikir: Kebersihan Hati dan Ketenangan Berfikir dalam Menghadapi Problematika Kehidupan
Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)
PWMJATENG.COM – Dalam menghadapi masalah dan ujian kehidupan, kebersihan hati serta ketenangan berfikir menjadi kunci utama. Ungkapan “Meneb Pikir” dari bahasa Jawa mengandung makna kejernihan dan ketenangan dalam menyikapi permasalahan kehidupan. Setiap orang mengalami ujian dan cobaan sebagai pelengkap kehidupan.
Sebuah cerita menyentuh dan menggugah hati, mengenai seorang pemuda yang sedang mengalami ujian. Dalam pesannya lewat WhatsApp, pemuda itu merasa lelah menghadapi ujian yang sedang dihadapinya. Pak Zul merespons dengan tiga hal sederhana: introspeksi diri dalam menghadapi masalah, membayar hutang piutang ketika mampu, meminta maaf jika bersalah, dan yang paling utama adalah menjaga salat dan selalu waspada.
Kasus lain adalah seorang anak muda yang memiliki usaha namun masih menghadapi kendala dengan uang yang masih di tangan orang lain. Dalam menghadapi situasi ini, ia membangun kolaborasi dan sinergi agar proyeknya tetap berjalan, meskipun harus menjual sebagian saham.
Ada juga kisah seorang pemuda berkeluarga yang hendak meminang seorang perempuan, namun terhalang oleh masalah di perjalanan. Meskipun keluarga awalnya marah, namun dengan komunikasi yang baik, masalah itu dapat diselesaikan dengan kompromi.
Baca juga, Merawat Kemabruran Haji
Semua peristiwa ini mengajarkan bahwa setiap masalah memiliki solusi. Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hamba-Nya, dan manusia memiliki potensi dan kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam Surat Al-Insyirah ayat 5-8, Allah menjelaskan bahwa setiap kesulitan akan diikuti dengan kemudahan. Ini mengajarkan kita untuk tetap bekerja keras dalam mengatasi masalah dan selalu berharap kepada Allah.
فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ
6. sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
Hikmah dan Kandungan dari Surat Al-Insyirah Ayat 5-8
Surat Al-Insyirah ayat 5-8 mengandung hikmah yang dalam dalam menghadapi masalah:
- Kesulitan dan Kemudahan: Setiap kesulitan pasti diikuti dengan kemudahan, dan ini menjadi pengingat bagi kita untuk tetap berusaha dan tidak putus asa.
- Introspeksi Diri: Dalam menghadapi masalah, penting untuk melakukan introspeksi diri dan mencari solusi dengan bijak.
- Kerja Keras dan Berharap kepada Allah: Meskipun ada kemudahan setelah kesulitan, namun kita tetap harus bekerja keras dan berharap kepada Allah dalam setiap langkah kita.
Editor : M Taufiq Ulinuha