PWMJATENG.COM, Semarang – Bertempat di Hotel Quest Prime Semarang, acara workshop Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) dan PAI Pluralistis digelar oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Jumat-Ahad, (26-28/5). Acara ini bertujuan untuk mengembangkan Rencana Program Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pendekatan pluralistis. Abdul Mu’ti dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus Sekum PP Muhammadiyah, dan Azaki Khoirudin dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, yang juga Sekretaris MPKSDI PP Muhammadiyah, menjadi narasumber utama dalam workshop tersebut.
Dalam sambutannya, Daniel Adipranata dari Institut Leimena mengingatkan peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Dia juga menjelaskan bahwa program workshop ini akan dilanjutkan dengan kunjungan ke gereja-gereja di Semarang untuk memperluas wawasan lintas budaya.
Abdul Mu’ti mengungkapkan konsep pluralisme dalam dua sudut pandang. Pertama, sebagai realitas masyarakat yang beragam budaya dan agama. Kedua, sebagai bagian dari sunatullah yang menunjukkan keberagaman bahasa dan warna kulit manusia.
Baca juga, Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas
Dalam paparannya, Abdul Mu’ti mengajak untuk menyikapi perbedaan dengan sikap inklusif dan pluralistis. Dia menekankan pentingnya menghormati keberagaman agama tanpa mencampuradukkan atau menyeragamkan keyakinan.
Azaki Khoirudin menambahkan bahwa PAI pluralistis bukan hanya mengajarkan tentang agama lain, tetapi juga mengenalkan aliran teologi, fiqih, dan keagamaan yang berbeda. Dia menegaskan bahwa pluralisme positif tidak sama dengan menjalankan beberapa agama sekaligus, tetapi tentang menerima keberagaman dengan sikap hormat.
Peserta diharapkan untuk menerapkan konsep PAI Pluralistis dengan bijak sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh kedua narasumber. Workshop ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan harmonis bagi peserta didik.
Kontributor : Kusnitah
Editor : M Taufiq Ulinuha