Muhammadiyah Usulkan Sidang Isbat 1445 H Ditiadakan, Ini Alasannya!
PWMJATENG.COM, Bandung – Muhammadiyah mengajukan usulan peniadaan sidang isbat Idul Fitri 1445 H. Alasan yang diungkapkan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, adalah bahwa posisi hilal sudah diprediksi dapat terlihat dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Dalam pernyataannya kepada redaksi pada Kamis (7/3/2024), Abdul Mu’ti menjelaskan, “Posisi hilal menurut hisab sudah sangat tinggi. Menurut kriteria MABIM maupun hisab hakiki wujudulhilal sudah bisa dipastikan hilal akan terlihat.”
Selain alasan terkait posisi hilal yang terlihat, Mu’ti juga menyoroti potensi penghematan anggaran dengan peniadakan sidang isbat Idul Fitri 1445 H. “Bisa untuk menghemat anggaran negara,” tambahnya.
Baca juga, Khutbah Jumat: Empat Upaya Refleksi Amal
Pengusulan peniadakan sidang isbat Idul Fitri 1445 H ini juga memunculkan perbedaan pendapat terkait awal Ramadan 1445 H. Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 11 Maret 2024, sementara pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024. Sidang tersebut akan memutuskan apakah awal puasa Ramadan tahun ini dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret.
Menyikapi potensi perbedaan awal puasa, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat untuk tetap menjaga ukhuwah dan toleransi. Menag Yaqut juga telah menerbitkan edaran terkait penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.
Kontroversi ini menunjukkan adanya dinamika dalam penentuan awal bulan Ramadan dan Idul Fitri di Indonesia, di mana terdapat variasi pendapat antara Muhammadiyah dan pemerintah terkait metode penentuan tanggal berdasarkan posisi hilal. Meskipun terjadi perbedaan, penting untuk menjaga kebersamaan dan saling menghormati perbedaan pendapat dalam semangat persatuan umat Islam.
Editor : M Taufiq Ulinuha