Hari Jadi UMS ke-65 Guru Besar Bacakan Puisi untuk Palestina
PWMJATENG.COM, Solo– Dalam semangat Hari Jadi ke-65 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Guru Besar UMS menunjukkan rasa solidaritas, bukan saja soal Rempang, tapi juga masyarakat Palestina yang mendapatkan ketidakadilan dari Israel.
Prof. Dr. Markhamah, M.Hum pada bait pertama puisi ‘Prahara di Palestina’ karya Ali Imron A.M.
“Saudaraku bangsa Palestina, simpan tangis kalian. Tetap kobarkan semangat perlawanan dengan semangat jihad demi keadilan. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar,” ucap Markhamah.
Seruan kalimat takbir pun diikuti dengan kepalan tangan, serta suasana haru langsung pun menyergap. Tetesan air mata tak terbendung dari para tamu yang hadir pada Upacara Hari Jadi ke-65 UMS di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Selasa (24/10).
Para Guru Besar UMS persembahkan lagu dan puisi kepada mereka yang telah diperlakukan tidak adil. Dua puisi karya Prof., Dr., Ali Imron Al Ma’ruf tentang kejadian yang menimpa bangsa Palestina dibacakan di tengah sidang senat terbuka itu.
Judul puisi tersebut adalah “Para Syuhada Muda” yang dibacakan oleh Wakil Rektor II UMS Prof., Dr., Muhammad Da’i, S.Si, Apt, M.Si dan Prof., Dr., Endang Fauziati, M.Hum., kemudian puisi dengan judul “Prahara di Palestina” yang dibacakan oleh Prof., Dr., Harun, M.Hum dan Prof. Dr., Markhamah, M.Hum.
Pembuat naskah puisi, Ali Imron A.M, mengatakan bahwa kejadian yang terjadi di Timur Tengah itu sangat tidak berperikemanusiaan.
“Bayangkan Palestina, sudah berapa puluh tahun saudara kita Palestina itu diperlakukan sangat kejam dan brutal di luar perikemanusiaan,” kata Ali.
Baca juga: Haedar Nashier: UMS Jadi Kebanggaan Persyarikatan Muhammadiyah di Harlah yang ke- 65
Dia juga mengatakan banyak masyarakat sipil tidak berdosa dari kalangan orang tua, ibu-ibu, anak-anak harus meninggal karena kebrutalan dari zionis Israel. Padahal dalam aturan internasional, perang tidak boleh melibatkan masyarakat sipil.
“Nah celakanya, yang lebih menggemaskan adalah para zionis Israel itu menggunakan buzzer, media massa, kepada dunia bahwa Bangsa Palestina seolah teroris. Padahal mereka pemilik negara,” tambahnya.
Ali menyampaikan jika Palestina secara sah adalah pemilik tanah yang sedang diperebutkan, sedangkan dahulunya Israel adalah pendatang. Namun fakta itu dibalik.
“Ini yang mendorong kita, kemudian Pak Rektor sebagai pimpinan kita kemudian memberikan amanat kepada saya untuk menyiapkan itu (puisi-Red) semua. Jadi Guru Besar UMS bernyanyi dan baca puisi bersama peduli Rempang dan Palestina,” tegasnya.
Selain menaruh perhatian dengan menuangkannya pada puisi, UMS juga melakukan pembukaan donasi untuk Palestina. Pada penggalangan donasi tersebut, terkumpul Rp 25.218.200. Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si menyampaikan bahwa rencananya UMS akan memberikan dana sebesar 1 miliiar untuk Bangsa Palestina.
“Kita membuka donasi, lumayan. Nanti ditambah UMS, kemarin sudah saya anggarkan itu Rp 1M untuk Palestina. Mudah-mudahan nanti di rapat senat disetujui. Itu baru ide saya karena kita mengeluarkan uang banyak, saya harus melalui rapat senat,” terang Prof Anif.
Kontributor: Maysali
Editor : M Taufiq Ulinuha