Kabar Daerah

Maulidan Ala AMM Setu Kabupaten Tegal

PWMJATENG.COM, Tegal – Rasulullah Saw. adalah manusia percontohan terbaik di muka bumi ini. Beliau menjadi rujukan utama untuk menjadi seorang muslim sejati serta manusia seutuhnya sesuai fitrah. Dialah pengubah cara pandang manusia dari budaya tribal ke budaya lebih beradab.

Dalam momentum kelahiran Beliau, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) ranting Desa Setu Kabupaten Tegal mengadakan pengajian rutin. Bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad Saw. 12 Rabiul Awal 1444 H maka khusus pada kajian pekan ini membahas “Sirah Nabawiyah Sebagai Panduan Pergerakan”. Narasumber yang dihadirkan pada momentum ini ialahUstaz Alvin Qodri Lazuardy, S. Ag. (Staff pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kab. Tegal). Acara ini dihadiri oleh para kader muda Muhammadiyah ranting Setu bertempat di Masjid At Taqwa, Setu.

Dalam pembahsannnya, Ustadz Alvin menyampaikan bahwa sirah perjalanan Nabi dalam berdakwah seharusnya sebagai landasan dalam bergerak dalam kehidupan ini, lebih khusus sebagai panduan pergerakan di dalam organiasasi Muhammadiyah. Apa sajakah itu? Pertama, mengihami apa yang dilakukan Rasulullah dalam berdakwah di Makkah, yaitu menyampaikan hal-hal yang bersifat kewajiban setiap individu yaitu tentang Allah (Tauhid), ibadah, ilmu, insan.

“Maka dalam berorganisasi yang perlu ditata pertama adalah kualitas per-individu terlebih dahulu, dekatkanlah dengan hal-hal berkaitan dengan tauhid, ibadah dan ilmu, dalam hal ini masjid dan jadwal pengajian rutin dapat dijadikan tempat serta aktivitas utama untuk membina organisasi,” ucap Ustaz Alvin.

Baca juga, Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Bahwa Dirinya Kader Tulen Muhammadiyah

Kedua, mengaktifkan budaya ilmu dalam denyut nadi pengkaderan yaitu dengan cara membawa para kader untuk semangat mencari Ilmu menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan keilmuan.

“Melalui membaca buku seperti wahyu yang pertama “iqra’!”, bacalah dengan nama Tuhanmu (Allah) yang menciptakan, membaca yang paling utama adalah bacaan yang mengingat Allah,” imbuhnya.

Ketiga, selalu berpikir dan berpijak di atas “wahyu” (al-Qur’an & as- Sunnah).

Pola pikir dan pijakan seorang kader Muhammadiyah haruslah berpijak di atas wahyu bukan nafsu. Menjadikan wahyu sebagai pedoman hidup, seperti yang dituntukan dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) bahwa Islam adalah agama yang mengatur totalitas kehidupan seorang muslim,” tegasnya.

Membingkai apa yang disampaikan dalam kajian ini, terdapat tiga langkah strategis yang terinspirasi dari “Sirah Nabawiyah” yaitu pertama, meneguhkan Tauhid, Ilmu dan Ibadah kepada kader melaui kajian rutin di masjid, kedua membudayakan dengan hal keilmuan yaitu membaca dan ketiga, selalu berpikir serta bepijak dengan wahyu melalui PHIWM yang sudah disusun oleh Ulama Muhammadiyah yang berotoritas.

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE