Dukung Upaya Pengentasan Kemiskinan, Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Blora Dikirim ke Kategori Desa Miskin
PWMJATENG.COM, Blora – Sebanyak 23 mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Blora yang akan melaksanakan KKN di arahkan ke desa kategori miskin. Yakni di Desa Sumurboto, Kecamatan Jepon.
Para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN tersebut diharapkan mampu mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan dari pemerintah, khususnya di desa-desa yang menjadi prioritas atau desa kategori miskin.
Mewakili Bupati Blora, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM, meminta kepada para mahasiswa untuk membantu memajukan Desa Sumurboto sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan.
“Harapan kami bahwa mahasiswa KKN yang di Kabupaten Blora ini bisa menerapkan ilmu selama perkuliahan untuk menganalisis permasalahan dan memberikan masukan kepada kami untuk penyelesaian masalah yang ada di desa lokasi KKN, maupun di Blora,” papar Wabup dalam acara penerimaan mahasiswa KKN dari STKIP Muhammadiyah, di aula Bappeda Blora, Selasa (27/9/2022).
Dikemukakan Wabup Tri Yuli, ada berbagai tantangan yang dihadapi kabupaten Blora, salah satunya adalah tingginya kemiskinan, pengangguran, gizi buruk dan stunting.
Termasuk masih banyaknya anak tidak sekolah, pernikahan usia dini, adanya kawasan kumuh, hingga jalan kabupaten yang masih dalam kondisi rusak.
Baca juga, 65 Siswa SD Muhammadiyah 1 Solo Siap Ikuti Perkemahan HW
Wabup yang akrab disapa Bu Etik berharap para mahasiswa dapat turut membantu mempromosikan desa, hingga menggali potensi desa untuk mendukung program pengentasan kemiskinan dan stunting di Desa Lokasi KKN. Juga dapat membantu pihak desa kaitannya dengan update data desa.
Bu Etik juga meminta agar kehadiran mahasiswa KKN dapat membantu mengubah mindset masyarakat agar semakin maju, khususnya dalam mengatasi berbagai persoalan tersebut.
Untuk diketahui, Desa Sumurboto merupakan salah satu desa yang menjadi fokus dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blora. Desa tersebut dihuni sekitar 1.932 jiwa dengan berbagai potensi perekonomian seperti pertanian, peternakan, pengrajin anyaman bambu.
Sementara itu, Wakil Ketua STKIP Muhammadiyah Blora, Ahmad Teguh, M.Pd, mengungkapkan bahwa pelaksanaan KKN ini diikuti oleh 23 mahasiswa dan mahasiswi.
“Kami untuk KKN ini menempati Desa sesuai dengan arahan Pemda kami diminta ikut mendampingi satu dari sekian desa merah yang ada di Blora ini,” Jelasnya
Lanjutnya, pelaksanaan KKN dilakukan selama kurang lebih satu bulan yakni 27 September s.d 27 Oktober 2022. Sementara itu, KKN-PPL ini dilaksanakan terpadu dan untuk PPL dibagi ke 4 sekolah dasar di sekitar wilayah KKN tersebut.
“Sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, harapanya mahasiswa kami bisa belajar, mengabdikan diri untuk masyarakat,” pungkasnya
Hadir pada acara penerimaan mahasiswa tersebut, Kepala Bidang Penelitian Dan Pengembangan Bappeda, Kabid dari Dinas Pendidikan, perwakilan Kecamatan Jepon, Kades Sumurboto, dan dosen-dosen STKIP Muhammadiyah Blora.