Berita

PDA Kendal Gelar Musypimda, Evaluasi Program dan Proyeksikan Ekonomi Perempuan

PWMJATENG.COM, KENDAL – Sesuai dengan etika organisasi, Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) membicarakan tentang evaluasi pelaksanaan program dan penentuan kebijakan untuk tahun berikutnya. Hal itu yang mendasari PDA Kendal menyelenggarakan permusyawaratan di bawah Musyda Ahad (29/7) di aula SD Muhammadiyah Truko, Kangkung.

Ketua PDA Kendal, Hj. Muslikhah, S.Pd.I dalam pidato iftitahnya mengatakan bahwa perkembangan ekonomi yang dipengaruhi oleh globalisasi dengan corak kapitalis semakin merambah ke segala bidang kehidupan. “ Kapitalisme global dan liberalisme ekonomi membuka pintu selebar – lebarnya bagi investor asing “ katanya. Menurut beliau kapitalisme dan liberalisme ekonomi itu telah menghantam keras pasar tradisional. “ Ini telah mematikan ekonomi rakyat kecil, mengakibatkan kesenjangan ekonomi semakin lebar, rakyat terpinggirkan “ ujarnya.

Di hadapan sekitar 200 peserta Musypimda, Muslikhah atas nama Aisyiyah merasa prihatin merasakan kesenjangan ekonomi, maka diperlukan solusi yang tepat. “ Pemerintah yang mengelola negara harus bertanggungjawab untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan melalui aturan atau regulasi yang berpihak kepada kesejahteraan rakyat. “. Muslikhah berharap melalui Musypimda keberadaan organisasi maupun anggotanya mampu menguatkan perekonomian perempuan yang telah dirintisnya. “ Aisyiyah Kendal bertekad mengembangkan, mempertegas, dan memperkokoh usaha – usaha ekonomi kaum perempuan sebagai ikhtiar menuju Kendal yang makmur dan berkemajuan.”

Wakil ketua PDM Kendal, Drs.H. Abdullah Sachur, M.Pd yang turut hadir mengatakan data kongkrit dan fakta bagi organisasi sebesar Muhammadiyah Kendal sangat diperlukan untuk pemetakkan dakwah. “ Jujur saja Muhammadiyah masih lemah tentang pendataan jumlah anggota, ranting, tempat ibadah, masjid, musholla, tempat, lapangan sholat ied masih belum terlihat dengan jelas. Anggota kita bertambah, aset juga berkembang, gedungnya punya tetapi disuruh untuk menyebutkan tidak bisa , sulit untuk memperoleh data yang valid, Dari 286 desa yang ada di Kab.Kendal, baru 177 ranting yang berdiri “ katanya. Terkait dengan sistem organisasi, wakil ketua bidang Lembaga Hukum dan HAM tersebut menilai Muhammadiyah dikenal tertib organisasi. “ Pemusyawaratan di Muhammadiyah tertib dan rapi, mulai dari Muktamar, Musywil, Musyda, Musycab, dan Musyran berjalan dengan baik, termasuk di dalamnya ortom, majelis dan lembaga berfungsi dan memiliki aktifitas yang bagus, walaupun belum berjalan secara keseluruhan “ ujarnya. Menyinggung tentang gerakan dakwah beliau menyatakan Muhammadiyah cukup faham tentang dakwah. “ Muhammadiyah sudah kenyang dalam pengalaman dakwah, tikungan, tanjakan, dan lubang – lubang dakwah hafal meski belum sempurna, Dakwah Muhammadiyah berdasarkan peta dakwah walaupun belum terlaksana dengan baik “. Ditambahkan oleh Sachur, SDM di Muhammadiyah Kendal  tersedia dengan lengkap, politikus , ekonom, pertanian, ahli astronomi, ahli falak, perikanan tersedia. “ Yang jadi permasalahan SDM tersebut belum diramu dengan baik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa “.

Sekretaris PWA Jateng, Dr. Hj. Siti Aminah, STP, M.Si mengatakan ditengah – tengah perjalanan organisasi sangat mungkin muncul persoalan – persoalan baru, koneksitas antar personal melalui alat bantu handpone bisa menimbulkan masalah. “ Itu artinya sudah ada di era digital dengan segala konsekwensi keuntungan dan kerugiannya, kekurangannya adalah komunikasi internal, sillaturrahmi fisik jelas berkurang, termasuk belajar membaca buku akan mengalami penurunan, karena sudah ada di google. “ kata Aminah. Berdasarkan fakta yang ada, jumlah pengunjung perpustakaan di beberapa tempat, terutama di perguruan tinggi  menurutnyaa terjadi penurunan . “ Inilah yang kita sebut generasi millenial, khusuk karena menunduk dengan HPnya masing – masing.  “ ujarnya. Menyinggung tentang keanggotaan Aisyiyah, beliau menjelaskan program KTAnisasi harus bisa  berjalan secara online. “ Ada program prioritas Aisyiyah Jateng, yaitu KTA Aisyiyah. Sampai saat ini belum ada jawaban yang benar, terkait dengan berapa jumlah anggota Aisyiyah yang berKTA, apalagi yang belum. Hal itu dilakukan sebagai strategi mensensus berapa jumlah penduduk Aisyiyah. “ ujarnya. Perempuan lulusan Fakultas Tehnologi Pertanian Universitas Brawijaya tersebut menyampaikan program Aisyiyah di bidang ekonomi adalah ketahanan pangan atau lingkungan hidup. “ Penanaman pohon sebagai perlindungan lingkungan hidup. Untuk ketahanan pangan meliputi keamanan dan ketahanan pangan, safety and security, yaitu pangan yang dikonsumsi aman, tidak membahayakan fisik yang bersumber pada bahan kimiawi, juga turunan – turunan yang tidak halal, seperti makanan yang ada komponen – komponen dari babi. “ ungkapnya.

Musypimda merekomendasikan beberapa prioritas program memasuki tahun kedua. Program tersebut diputuskan melalui sidang pleno yang diawali dengan sidang komisi, diantaranya penguatan usaha – usaha ekonomi perempuan yang mampu mengangkat kesejahteraan anggotanya. ( Abdul Ghofur/MPI Kendal )

 

 

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE