Kolaborasi Dikdasmen dan FAI UMS, Guru ISMUBA Surakarta Didorong Melek Teknologi

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kota Surakarta bekerja sama dengan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan deep learning bagi guru ISMUBA (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab) Sekolah Muhammadiyah Surakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru ISMUBA dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai inovasi pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman.
Ketua Majelis Dikdasmen Kota Surakarta, Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa pendidikan ISMUBA memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai dan cara pandang Muhammadiyah kepada peserta didik.

“Pendidikan ISMUBA atau AIK merupakan wahana sosialisasi dan internalisasi cara pandang Muhammadiyah terhadap ajaran Islam, agar warga sekolah mampu berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai prinsip-prinsip Muhammadiyah,” ujarnya, Sabtu (27/12).
Sebagai pemateri pertama, dosen FAI UMS Dr. Istanto, S.Pd.I., M.Pd., menekankan pentingnya adaptasi teknologi dalam dunia pendidikan. Menurutnya, deep learning dapat menjadi solusi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.
“Dengan memanfaatkan teknologi seperti deep learning, guru dapat menghadirkan pengalaman belajar yang lebih menarik sekaligus mengoptimalkan proses pembelajaran,” jelasnya.
Pada sesi berikutnya, Dr. Mohamad Ali memaparkan penerapan deep learning dalam konteks pendidikan agama. Ia menjelaskan bahwa teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menganalisis data pembelajaran serta memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ISMUBA.
“Deep learning dapat digunakan untuk menganalisis data pendidikan dan memperkuat pemahaman siswa, khususnya dalam pembelajaran ISMUBA,” ungkapnya.

Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dilengkapi dengan sesi praktikum. Para guru didorong untuk langsung mengaplikasikan konsep deep learning dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas masing-masing.
Melalui kegiatan ini, Istanto berharap guru ISMUBA semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi, mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menjadi teladan dalam pemanfaatan teknologi secara bijak tanpa meninggalkan nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan pada Sabtu (14/12) tersebut merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat UMS berbasis pengembangan dan pemberdayaan sekolah binaan. Ke depan, UMS berharap dapat terus menghadirkan pelatihan serupa guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan Muhammadiyah.
Kontributor: Fadhilla/Fika/Humas
Editor: Al-Afasy



