Muhammadiyah Wanareja Garap Rehabilitasi Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi
PWMJATENG.COM, Cilacap – Gempa bumi Tasikmalaya 15 Desember 2017 lalu menyisakan duka bagi ratusan warga di Kabupaten Cilacap. Salah satunya di Kecamatan Wanareja. Lembaga Penanggulangan Bencana (MDMC-Muhammadiyah Disaster
Management Center) Jawa Tengah telah membentuk Pos Koordinasi (POSKOR) yang dipusatkan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Banyumas. Poskor ini mengkoordinasikan
kegiatan penanganan pasca bencana gempabumi 15 Desember 2017 di beberapa daerah sekitar termasuk Cilacap yang telah memulai aksi pemulihan sektor permukiman warga terdampak di Kecamatan Wanareja.
Menurut penuturan Hendi Karyana MDMC Cilacap dilaporkan bahwa Muhammadiyah Wanareja telah melakukan kegiatan rehabilitasi terhadap beberapa rumah warga sejak kemarin (Sabtu, 6 Januari 2018). “MDMC Cabang Wanareja mengkoordinir 20 relawan Muhammadiyah bersama 30 warga setempat melakukan kegiatan rehabilitasi rumah Bapak Markoto (47 tahun) di Rt.04 Rw.01 dusun Babakan desa Madura. Kami bergotong royong memperbaiki atap rumah rusak dan beberapa bangunan yang sudah mulai miring dan berbahaya”, demikian penuturan Hendi yang juga bertindak
selaku koordinator pelaksana.
“Kegiatan ini merupakan aksi bersama yang didukung oleh Lazismu Wanareja, Laznas AlAzhar Cilacap, dan UPT BPBD Majenang dalam bentuk dukungan finansial dan material bahan bangunan. Alhamdulillah saat ini proses pengerjaan sudah mencapai 70%”,
imbuhnya.
Sebagaimana diketahui gempabumi MAG 6,9 SR yang terjadi pada hari Jumat 15 Desember 2017 pukul 23.47 WIB berpusat di 43 km Barat Daya Tasikmalaya dirasakan cukup kuat di hampir semua wilayah Jawa Tengah terutama di daerah pesisir
pantai selatan. Bahkan BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini Tsunami untuk daerah Cilacap dan Kebumen sebelum akhirnya peringatan dini Tsunami dicabut. Gempabumi berdampak pada rusaknya ratusan rumah yang tersebar di
beberapa daerah seperti Banyumas, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara dan Pekalongan.
Mensikapi kejadian tersebut, MDMC Jawa Tengah telah membentuk Pos Koordinasi (Poskor) “one Muhammadiyah one response” di Banyumas yang terus melakukan kegiatan hingga saat ini. Menurut Naibul Umam Ketua MDMC Jateng disampaikan bahwa Muhammadiyah akan terus berupaya semaksimal mungkin membantu warga terdampak.
“Saya rasa sudah menjadi tekad Muhammadiyah Jawa Tengah untuk terus memberi kemanfaatan bagi masyarakat secara langsung. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana merupakan proses yang panjang dan butuh dukungan semua pihak. Kami sangat berterimakasih dan bangga karena teman-teman relawan Muhammadiyah Wanareja bahkan sudah memulai proses pembangunan kembali rumah warga terdampak”.
Proses pembangunan kembali sarana dan prasarana vital bagi kehidupan warga terdampak diawali dengan pengkajian kebutuhan. Dengan demikian akan ditemukan tingkat kebutuhan dari setiap sektor kehidupan. Demikian halnya yang dilakukan relawan Muhammadiyah Wanareja. “Sebelum ini kami telah melakukan proses verifikasi data ke desa hingga RT dan RW setempat selain melihat langsung ke lokasi. Kami juga
bekerjasama dengan UPT BPBD Majenang untuk sinkronisasi data agar benar-benar valid”, demikian penuturan Hendi.
“Selanjutnya kami melakukan penggalangan dana dari berbagai sumber. Sembari proses penggalangan dana, kami melakukan persiapan lainnya seperti pembuatan rangka, penyiapan bambu, pembuatan usuk dan reng dan lain sebagainya. Yang
tidak kalah penting kami juga berkoordinasi dengan warga setempat untuk persiapan gotong royong pembangunan rumah”, imbuhnya.
Di lokasi pengerjaan rumah Bapak Markoto terlihat puluhan relawan Muhammadiyah bersama warga setempat saling bahu membahu. MDMC Jawa Tengah memiliki puluhan relawan yang memiliki kualifikasi sebagai tukang batu dan bangunan. Mereka
menginfaqkan tenaga dan waktunya untuk membantu program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dimanapun dan tanpa dibayar karena memang sudah menjadi komitmen mereka sendiri. (Naibul Umam)