
PWMJATENG.COM, Semarang – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali meraih prestasi membanggakan. Untuk kedua kalinya, mereka berhasil lolos pendanaan dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tahun ini, program yang diajukan mengusung tajuk Sekolah Perempuan, dengan lokasi pelaksanaan di Desa Kandangrejo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Desa tersebut merupakan tempat yang sama dengan pelaksanaan program pada tahun sebelumnya.
Ketua tim pelaksana, Reffi Naufal Setiawan, menyampaikan bahwa pihaknya memilih kembali Desa Kandangrejo karena masyarakat setempat, khususnya para peserta Sekolah Perempuan, menunjukkan antusiasme dan keterlibatan aktif dalam program tahun lalu. “Hal ini menjadi indikator keberhasilan sekaligus potensi keberlanjutan program,” ujar Reffi.
Program ini disusun berdasarkan potensi dan kebutuhan nyata masyarakat, dengan bimbingan dosen pembina, Laily Muntasiroh. Dalam kegiatan Urun Rembug yang digelar pada 9 Maret 2025, disepakati bahwa fokus program tahun ini akan diarahkan pada keterampilan praktis, yaitu tata rias dan pengolahan bawang merah.
Reffi menjelaskan, “Kami menyesuaikan dengan potensi lokal. Tata rias dipilih karena mayoritas peserta berusia produktif, antara 18–45 tahun, dan memiliki minat tinggi pada keterampilan tersebut.” Ia menambahkan bahwa profesi tata rias menawarkan peluang usaha yang fleksibel, luas, dan berkelanjutan.
Baca juga, Hukum Mengikuti Kegiatan Keagamaan bersama Pacar: Ibadah atau Maksiat Terselubung?
Selain itu, Desa Kandangrejo dikenal sebagai salah satu sentra produksi bawang merah di Grobogan. Hal ini membuka peluang pengembangan usaha olahan bawang merah bernilai ekonomi tinggi. Beberapa produk yang akan dikembangkan antara lain bawang goreng, pestisida nabati dari kulit bawang, serta produk-produk inovatif lainnya.
Program Sekolah Perempuan IMM Ahmad Dahlan mencakup dua kegiatan utama: pelatihan keterampilan tata rias dan pengolahan bawang merah. Di samping pelatihan teknis, para peserta juga akan menerima pembekalan kewirausahaan dan pemasaran digital. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan hidup (life skills), membangun pola pikir kewirausahaan, dan membuka akses pasar yang lebih luas.
“Dengan pendekatan kolaboratif dan pemberdayaan berbasis potensi desa, kami ingin Sekolah Perempuan bukan sekadar ruang belajar, tetapi juga ruang tumbuh bagi perempuan desa agar lebih mandiri dan berdaya saing,” ujar Reffi.
Ia juga berharap program ini mampu memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat, serta menjadi inspirasi gerakan pemberdayaan perempuan di wilayah lain. Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya milik IMM Ahmad Dahlan, tetapi juga buah dari sinergi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat desa.
Dukungan dari Kemendikbudristek melalui program PPK Ormawa dinilai sangat strategis dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kapasitas kepemimpinan di tengah masyarakat.
Reffi menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan akan dilaksanakan secara terstruktur dan aplikatif agar tujuan program dapat tercapai secara optimal. “Kami akan terus menjaga semangat pemberdayaan ini dan memastikan kebermanfaatannya tidak berhenti sampai di sini,” tandasnya.
Kontributor : Salsa
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha