
PWMJATENG.COM, Kudus – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke Graha Pemuda Muhammadiyah Kudus pada Sabtu, 19 Juli 2025. Kunjungan ini difokuskan untuk meninjau langsung Dapur Sentra Pangan dan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
SPPG tersebut digagas sebagai pusat penyediaan makanan bergizi untuk para pelajar di Kabupaten Kudus, dari jenjang Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas. Dalam kunjungannya, Menteri disambut oleh Penanggung Jawab SPPG Muhammadiyah Kudus, Ahmad Nur Syafiq, jajaran Badan Gizi Nasional, serta perwakilan dari 17 sekolah mitra.
Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasinya terhadap langkah konkret Muhammadiyah Kudus dalam mendukung program prioritas pemerintah. Menurutnya, sinergi seperti ini menjadi kunci keberhasilan dalam membangun generasi yang sehat dan cerdas.
“Langkah Muhammadiyah Kudus sangat konkret dan progresif dalam mendukung program pemerintahan saat ini,” ujar Mu’ti saat memberi sambutan. Ia berharap agar seluruh tim SPPG dapat menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab.
Lebih lanjut, Mu’ti menyebut bahwa penyediaan makanan bergizi bagi peserta didik bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa. “Kunjungan ini menjadi simbol penguatan sinergi antara pemerintah dan institusi pendidikan,” tambahnya.
Baca juga, Hukum Bekerja sebagai Buzzer dalam Pandangan Islam
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Edy Soesanto, turut mendampingi Menteri dan menyampaikan komitmen institusinya dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis. Ia menegaskan bahwa UMKU siap mengerahkan sumber daya manusia terbaiknya, khususnya melalui Program Studi Gizi yang telah dimiliki kampus tersebut.
“UMKU memiliki SDM yang kompeten di bidang ilmu gizi. Kami siap berkontribusi dalam menyukseskan program makan bergizi gratis,” ujar Edy.
Edy juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang merancang pengembangan dapur SPPG yang terintegrasi dalam satu kawasan Graha Muhammadiyah. Menurutnya, model terpusat ini akan menjadikan pengelolaan SPPG lebih efisien dan profesional.
“Kami ingin memastikan bahwa dapur SPPG tidak tersebar di berbagai lokasi, tetapi dipusatkan agar lebih efektif dalam pelayanan,” jelasnya.
Ahmad Nur Syafiq, selaku penanggung jawab SPPG, menyambut baik dukungan pemerintah dan perguruan tinggi. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi antara Muhammadiyah, UMKU, dan pemerintah akan memperkuat fondasi program makan bergizi gratis yang menyasar ribuan pelajar di Kudus.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha