Kolom

Menutup Aib Orang Lain: Etika Sosial dan Perintah Allah

Menutup Aib Orang Lain: Etika Sosial dan Perintah Allah

Oleh : Supriyanto, S.T., M.Sc., M.Eng., Ph.D. (Dosen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta)

PWMJATENG.COM – Setiap manusia memiliki sisi yang tidak ingin diketahui orang lain. Inilah yang disebut dengan aib — kekurangan, kesalahan, atau pengalaman pribadi yang jika terbuka, bisa menimbulkan rasa malu, luka batin, bahkan berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Menutupi aib orang lain adalah perintah Allah. Ini bukan sekadar nasihat moral, melainkan bagian dari etika sosial dan ibadah personal dalam Islam.

Makhluk Sosial yang Saling Mengenal

Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan dan berinteraksi. Dari pertemanan, kerja sama, hingga percakapan ringan di media sosial — hubungan sosial membuat kita mengenal satu sama lain secara lebih dalam. Melalui kedekatan ini, kita bisa saja mengetahui kondisi pribadi seseorang, mulai dari sifat, kebiasaan, hingga masalah pribadi atau kebutuhan hidup mereka.

Namun, tidak semua hal yang kita ketahui dari orang lain harus disampaikan ke publik. Beberapa hal adalah rahasia, dan Allah-lah yang selama ini menutupinya dari pandangan banyak orang. Kita bisa mengetahuinya karena kepercayaan yang diberikan, atau karena ketidaksengajaan.

Bahaya Membuka Aib Orang Lain

Ketika seseorang membuka atau menyebarkan aib orang lain, maka ia sedang berada dalam bahaya moral dan spiritual. Jika yang disampaikan adalah benar, maka perbuatannya termasuk ghibah — membicarakan keburukan saudara kita di belakangnya. Namun jika yang disampaikan tidak benar, maka itu adalah fitnah, dan dosanya jauh lebih besar.

Alquran menggambarkan bahwa membicarakan keburukan saudara sesama Muslim seperti memakan bangkai saudaranya sendiri (QS. Al-Hujurat: 12). 

Dalam konteks sekarang, membuka aib tidak hanya terjadi lewat ucapan langsung. Di era digital, sekali klik saja sudah bisa menyebarkan informasi pribadi seseorang ke ribuan orang dalam hitungan detik. Bahkan komentar ringan atau unggahan tangkapan layar bisa menjadi bentuk pelanggaran atas privasi dan martabat orang lain.

Aib Bisa Terlihat, Bisa Tersembunyi

Aib tidak selalu berbentuk fisik atau perilaku yang tampak. Aib bisa juga bersifat emosional atau psikologis — seperti trauma, kesedihan, atau pengalaman pribadi yang membuat seseorang merasa rentan. Jenis aib ini biasanya tidak bisa dilihat langsung, tapi kita mengetahuinya karena orang tersebut mempercayakan ceritanya kepada kita.

Baca juga, Hukum Bekerja sebagai Buzzer dalam Pandangan Islam

Menjaga rahasia orang lain adalah amanah. Saat seseorang percaya untuk membuka lukanya, maka tugas kita bukan menyebarkan, melainkan melindungi dan menyembuhkan. Inilah bentuk kasih sayang sesama Muslim yang diajarkan Rasulullah saw.

Tiga Cara Menjaga Diri agar Tidak Mengumbar Aib
  1. Berkata baik atau diam. Jika sebuah pembicaraan tidak membawa manfaat, lebih baik menahan diri. Menjaga lisan dan jari dari hal yang tidak berguna akan menyelamatkan kita dan orang lain dari kerusakan sosial. Rasulullah saw bersabda:

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam” (HR Bukhari).

  1. Ingat bahwa kita juga punya aib. Saat kita merasa ingin membicarakan kekurangan orang lain, ingatlah bahwa kita pun memiliki hal yang tak ingin orang lain ketahui. Kesadaran ini akan melahirkan keseimbangan antara empati dan perawatan diri (self-care) untuk menjaga hubungan sosial yang sehat (Hannush, 2021).
  2. Sibukkan diri dengan hal bermanfaat. Belajar, bekerja, menolong sesama, atau memperbaiki diri adalah cara terbaik untuk menghindari aktivitas yang tidak produktif. Sains sosial menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan positif dapat meningkatkan kesehatan mental dan rasa bahagia (Wolf dkk., 2021), sekaligus mengurangi kecenderungan untuk bergosip atau menyebar hal negatif.
Saring Sebelum Sharing

Sebelum menyebarkan informasi, biasakan bertanya pada diri sendiri: Apakah informasi ini benar dan bisa dibuktikan? Apakah informasi ini bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain? Apakah informasi ini bisa menyelesaikan masalah atau justru menambah luka?

Generasi muda harus menjadi agen penyaring, bukan penyebar sembarang kabar. Di tangan kita, reputasi seseorang bisa hancur atau terlindungi. Menjaga aib orang lain bukan hanya soal etika, tapi juga jalan menuju kasih sayang Allah. Nabi Muhammad saw bersabda:

“Barang siapa menutup aib seorang Muslim, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (HR. Muslim).

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk menahan lisan, menjaga amanah, dan menjadikan kita pribadi yang meneduhkan orang lain.

Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

Referensi

Hannush, M. J. (2021). Empathy: The Capacity for Empathy(pp. 343–353). Palgrave Macmillan, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-74315-4_23

Wolf, S., Seiffer, B., Zeibig, J.-M., Welkerling, J., Brokmeier, L., Atrott, B., Ehring, T., & Schuch, F. B. (2021). Is Physical Activity Associated with Less Depression and Anxiety During the COVID-19 Pandemic? A Rapid Systematic Review. Sports Medicine, 51(8), 1771–1783. https://doi.org/10.1007/S40279-021-01468-Z

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://adsii.or.id/sdm/pkvgames/https://adsii.or.id/sdm/bandarqq/https://adsii.or.id/sdm/dominoqq/https://lp3ibandaaceh.id/assets/pkvgames/https://lp3ibandaaceh.id/assets/bandarqq/https://lp3ibandaaceh.id/assets/dominoqq/https://argenerasiunggul.id/unggul/pkvgames/https://argenerasiunggul.id/unggul/bandarqq/https://argenerasiunggul.id/unggul/dominoqq/https://beliisuzu.com/cd/pkvgames/https://beliisuzu.com/cd/bandarqq/https://beliisuzu.com/cd/dominoqq/https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/https://baznassurabaya.id/cgi/pkv-games/https://baznassurabaya.id/cgi/bandarqq/https://baznassurabaya.id/cgi/dominoqq/https://tanjungsepang.com/ts/pkvgames/https://tanjungsepang.com/ts/bandarqq/https://tanjungsepang.com/ts/dominoqq/https://www.sna.org.ar/fuente/pkvgames/https://www.sna.org.ar/fuente/bandarqq/https://www.sna.org.ar/fuente/dominoqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/pkvgames/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/bandarqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/dominoqq/https://cccr-nigeria.org/erp/pkvgames/https://cccr-nigeria.org/erp/bandarqq/https://cccr-nigeria.org/erp/dominoqq/https://deltamas.id/est/pkvgames/https://deltamas.id/est/bandarqq/https://deltamas.id/est/dominoqq/https://madinatunnajah.com/site/pkvgames/https://madinatunnajah.com/site/bandarqq/https://madinatunnajah.com/site/dominoqq/https://celvia.ee/platinum/pkvgames/https://celvia.ee/platinum/bandarqq/https://celvia.ee/platinum/dominoqq/https://niptify.ee/menu/pkvgames/https://niptify.ee/menu/bandarqq/https://niptify.ee/menu/dominoqq/https://ikafhusu.org/boos/pkvgames/https://ikafhusu.org/boos/bandarqq/https://ikafhusu.org/boos/dominoqq/https://yamunapharmacy.com/chol/pkvgames/https://yamunapharmacy.com/chol/bandarqq/https://yamunapharmacy.com/chol/dominoqq/https://amqalumm.com/chol/pkvgames/https://amqalumm.com/chol/bandarqq/https://amqalumm.com/chol/dominoqq/https://quision.id/whel/pkvgames/https://quision.id/whel/bandarqq/https://quision.id/whel/dominoqq/https://waroengpakeddybonsir.com/whel/pkvgames/https://waroengpakeddybonsir.com/whel/bandarqq/https://waroengpakeddybonsir.com/whel/dominoqq/https://bkpsdm.konaweinfo.id/jpt/pkvgames/https://bkpsdm.konaweinfo.id/jpt/bandarqq/https://bkpsdm.konaweinfo.id/jpt/dominoqq/
https://revistas.pge.sp.gov.br/https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/https://bphm.unila.ac.id/