
PWMJATENG.COM, Surakarta – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (HMP PTI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menginisiasi program digitalisasi pemasaran tempe bagi pelaku UMKM di Desa Sentono, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten.
Program ini disosialisasikan pada Rabu (16/7) di Balai Desa Sentono. Bertajuk “Penguatan Desa Wirausaha Berbasis Komoditas Tempe Melalui Digitalisasi”, kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang didanai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).
Acara sosialisasi dihadiri oleh berbagai pihak. Dosen pembimbing PPK Ormawa PTI, Arif Setiawan, dan perwakilan Biro Kemahasiswaan UMS, Suyatmin Waskito Adi, hadir mendampingi. Kepala Desa Sentono, Triyana, turut menyambut langsung program pemberdayaan berbasis teknologi tersebut.
Ketua Tim PPK Ormawa HMP PTI UMS, Eka Prasetya Budi Mulyawan, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan mendongkrak daya saing produk tempe lokal melalui penerapan teknologi digital.
“Kami ingin produk tempe Desa Sentono tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi bisa menjangkau pasar lebih luas. Teknologi adalah jembatan untuk mencapainya,” ujarnya pada Sabtu (19/7).
Selama tiga bulan ke depan, tim mahasiswa akan memberikan pelatihan intensif kepada para pelaku usaha tempe. Pelatihan meliputi digital marketing, pembuatan konten promosi, hingga pengembangan website dan sistem pemesanan online. Semua dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan agar warga mampu menjalankan sistem digital tersebut secara mandiri.
Baca juga, Dahsyatnya Hari Kiamat Dibongkar! Ini Peringatan Allah dalam Surat Al-Haqqah
“Program ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal membangun kapasitas warga. Kami ingin mereka bisa mandiri dalam mengelola pemasaran digital setelah program ini selesai,” terang Eka.
Kepala Desa Sentono, Triyana, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif yang digagas mahasiswa UMS ini. Menurutnya, pelaku UMKM di desanya memang membutuhkan inovasi untuk bersaing di era yang serba digital.
“Kami menyambut baik program ini. Harapannya, para pengusaha tempe bisa lebih berkembang, naik kelas, dan siap menghadapi persaingan pasar,” ungkap Triyana dalam sambutannya.

Desa Sentono dikenal sebagai salah satu sentra produksi tempe di Kabupaten Klaten. Dengan jumlah produsen tempe yang cukup banyak, desa ini memiliki potensi besar untuk menjadi desa wirausaha berbasis digital.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan warga, Desa Sentono diharapkan bisa menjadi percontohan bagi desa-desa lain yang ingin mengembangkan UMKM melalui teknologi. Kolaborasi ini tidak hanya mempertemukan pengetahuan akademik dan praktik lapangan, tetapi juga membangun kepercayaan diri masyarakat untuk berkembang secara berkelanjutan.
Sementara itu, Dosen Pembimbing PPK Ormawa PTI, Arif Setiawan, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam pembangunan desa berbasis inovasi. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata pengabdian perguruan tinggi terhadap masyarakat.
“Mahasiswa tidak hanya belajar di kelas. Lewat program seperti ini, mereka belajar langsung di masyarakat dan ikut menghadirkan solusi nyata atas tantangan yang ada,” ujarnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha