
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menegaskan komitmennya dalam peningkatan mutu akademik. Melalui Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital, UMS menggelar pelatihan literasi informasi bertajuk Systematic Literature Review (SLR) untuk Publikasi Ilmiah: Strategi Penyusunan Artikel Ilmiah Berbasis Kajian Sistematis, Jumat, 18 Juli 2025. Kegiatan berlangsung daring melalui Zoom Meeting mulai pukul 09.00 hingga 11.30 WIB.
Pelatihan ini menghadirkan Naufal Ishartono, dosen Pendidikan Matematika sekaligus Kepala Laboratorium Pengembangan Sumber Belajar dan Publikasi Ilmiah FKIP UMS, sebagai pemateri utama.
Dalam sambutannya, Kepala Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital UMS, Maria Husnun Nisa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi literasi riset, khususnya bagi mahasiswa yang diwajibkan menulis karya ilmiah sebagai syarat kelulusan.
“Kami ingin mahasiswa dan dosen memahami strategi penyusunan artikel ilmiah yang sistematis dan berbasis evidensi kuat. SLR adalah metode yang belum banyak digunakan, tetapi sangat potensial untuk menghasilkan publikasi berkualitas,” ujar Maria.
Ia menegaskan bahwa menulis karya ilmiah bukan sekadar kewajiban akademik. Lebih dari itu, tulisan ilmiah adalah kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan dan metode yang tepat dalam proses penulisannya.
“SLR bisa menjadi solusi untuk meningkatkan mutu artikel yang kita hasilkan,” lanjutnya.
Naufal dalam sesi inti pelatihan memaparkan bahwa Systematic Literature Review adalah metode untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis bukti ilmiah secara sistematis, eksplisit, dan terstruktur. Tujuannya adalah meminimalkan bias serta menyajikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Baca juga, Eny Winaryati: Aisyiyah Melek Teknologi, Fondasi Keluarga Sakinah Jadi Kunci Masyarakat Tangguh
“SLR sangat dibutuhkan saat ada konflik dalam literatur, ketika menyusun penelitian primer, atau menghadapi pertanyaan riset yang kompleks,” jelas Naufal.
Ia juga memperkenalkan strategi penyusunan artikel berbasis SLR dalam lima hari. Proses itu dimulai dari penentuan novelty dan pertanyaan riset hingga pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan seperti ChatPDF untuk menganalisis artikel pilihan.

Peserta tak hanya menerima teori, tetapi juga dibimbing langsung menyusun artikel ilmiah menggunakan struktur IMRaD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Pendekatan praktis ini dinilai efektif membantu peserta memahami tahapan penulisan secara menyeluruh.
Pelatihan tersebut diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan pustakawan dari berbagai fakultas di UMS. Mereka juga mendapatkan e-sertifikat, akses materi pelatihan, serta pengetahuan yang dapat langsung diterapkan dalam penulisan artikel ilmiah untuk jurnal maupun prosiding.
UMS berharap pelatihan ini mampu membentuk budaya akademik yang lebih produktif, kolaboratif, dan berbasis riset.
“Semoga kegiatan ini memberi dampak positif dalam memperkuat atmosfer ilmiah di lingkungan kampus,” ujar Maria menutup sesi pelatihan.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha