FGM Jepara Gelar Workshop Deep Learning, Siap Cetak Guru ISMUBA Inovatif dan Adaptif!

PWMJATENG.COM, Jepara – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Jepara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pada Rabu, 9 Juli 2025, FGM menggelar Workshop Deep Learning bertema “Pendidikan ISMUBA Holistik dan Integratif: Pendekatan Deep Learning Siap Berinovasi”. Acara ini berlangsung di Aula SMA Muhammadiyah Bangsri dan dihadiri oleh 85 peserta dari berbagai jenjang pendidikan Muhammadiyah se-Kabupaten Jepara.
Peserta workshop terdiri atas kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan guru ISMUBA. Mereka berasal dari 4 SD Muhammadiyah, 1 MI, 6 SMP, 2 MTs, 3 SMA, serta 5 SMK Muhammadiyah.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Bagus Mustaqim, anggota Tim Penyusun Kurikulum ISMUBA dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya guru memiliki mental pembelajar. “Guru adalah fasilitator pertumbuhan siswa. Jangan takut gagal, karena kegagalan justru menjadi pijakan untuk berkembang,” ujarnya.
Ia juga mendorong guru ISMUBA untuk merancang proyek pembelajaran yang kontekstual dan sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, tanggung jawab, ukhuwah, dan disiplin ibadah. Proyek ini, menurut Bagus, diharapkan mampu menyentuh aspek kehidupan nyata siswa sekaligus memperkuat karakter Islami.
Ketua FGM Jepara, Choiruzaed, menyatakan bahwa workshop ini merupakan momentum penting untuk menyongsong Kurikulum Pendidikan Muhammadiyah (KPM) yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026. “Antusiasme peserta luar biasa. Kami ingin membekali guru dengan pemahaman mendalam tentang konsep deep learning yang bermakna dan aplikatif,” kata Choiruzaed.
Baca juga, Tawasul dan Wasilah: Jalan Mendekatkan Diri kepada Allah
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pengenalan metode baru, tetapi juga upaya menanamkan growth mindset di kalangan pendidik. “Guru ISMUBA harus mampu menjadi agen perubahan dan teladan bagi siswa,” tambahnya.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Jepara, Sajiman, menegaskan kesiapan sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis deep learning. Menurutnya, KPM tidak hanya fokus pada pengetahuan, tetapi juga pada penguatan karakter dan keterampilan. “Kurikulum kita harus menyentuh olah pikir, olah rasa, dan olah hati. Ini identitas pendidikan Muhammadiyah yang tidak boleh dilupakan,” ujarnya.

Sajiman juga mengapresiasi sekolah-sekolah yang mengalami peningkatan jumlah peserta didik baru. Ia berencana memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah yang berhasil mencapai target sebagai bentuk motivasi dan penghargaan atas kerja keras para pendidik.
Dalam sesi refleksi, peserta membahas sejumlah tantangan implementasi pembelajaran mendalam. Beberapa guru mengeluhkan kesulitan dalam memberikan umpan balik kualitatif serta keterbatasan sistem penilaian yang masih berorientasi pada angka. Sebagai langkah awal, disepakati penerapan kontrak belajar di awal semester dan penguatan motivasi personal di kelas.
Workshop ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen kolektif untuk membangun pendidikan Muhammadiyah yang lebih holistik, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kontributor : Dina Setyaningsih
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha