
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencetak prestasi gemilang. Samiyem, mahasiswi Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, berhasil meraih peringkat pertama dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) tingkat LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Tahun 2025 untuk kategori program sarjana.
Capaian ini membuktikan kualitas pendidikan dan daya saing mahasiswa UMS di tingkat regional. Wakil Rektor I UMS, Ihwan Susila, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan tersebut. “Seleksi PILMAPRES sangat kompetitif. Mahasiswa yang lolos harus memiliki capaian unggulan, kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni, dan karya ilmiah yang berkualitas. Kami sangat bangga dengan pencapaian Samiyem,” ungkap Ihwan, Kamis (10/7).
Samiyem mengungkapkan bahwa motivasi utamanya datang dari keinginan untuk terus berkembang. Ia percaya bahwa perempuan adalah madrasatul ula, sehingga harus menjadi pribadi yang kuat dan berdampak positif bagi diri sendiri maupun orang lain. “Saya suka fisioterapi, terutama bidang pediatri. Saya ingin menebar manfaat sebanyak mungkin melalui keilmuan yang saya miliki,” ucapnya.
Perjalanan Samiyem menuju PILMAPRES tidak selalu mulus. Sejak semester awal, ia aktif mengikuti berbagai lomba dan mulai menargetkan PILMAPRES sejak semester tiga. Meski sempat gagal di tingkat fakultas, ia bangkit dan akhirnya berhasil menembus tingkat universitas hingga meraih juara pertama di tingkat wilayah.
Baca juga, Riba dalam Islam dan Keabsahan Jasa Lembaga Keuangan Syariah
Salah satu pengalaman membanggakan lainnya adalah ketika Samiyem menjadi delegasi UMS dalam ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) di Malaysia. Dalam kompetisi internasional tersebut, ia dan timnya mempresentasikan inovasi terapi fisioterapi dan menjadi delegasi pertama dari Prodi Fisioterapi UMS yang tampil di tingkat dunia.
Untuk kompetisi PILMAPRES, Samiyem mengangkat karya tulis ilmiah berjudul Constraint Induced Movement Therapy Berbasis Piezoelectric untuk Pasien Stroke. Alat terapi ini dirancang untuk membantu rehabilitasi motorik pada pasien stroke serta ramah energi karena dapat mengubah tekanan menjadi daya listrik. Inovasi tersebut mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri.

Kesuksesan Samiyem tidak lepas dari peran dosen pembimbing dan tim Kemahasiswaan UMS. Ia menyebut dukungan dari Pak Fatih, Bu Lina, serta tim Bagmawa sangat luar biasa. “Kami latihan hingga larut malam. Teman-teman dari kelas internasional juga membantu memperkuat kemampuan bahasa Inggris saya,” tuturnya.
UMS juga memberikan fasilitas teknis berupa perangkat pendukung dan pendampingan intensif dalam proses penyusunan karya tulis serta presentasi. Ekosistem akademik yang mendukung menjadi faktor penting dalam proses pencapaian tersebut.
Melihat besarnya dampak lingkungan akademik yang suportif, Samiyem berinisiatif membentuk komunitas prestasi mahasiswa UMS. Komunitas ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin mengikuti PILMAPRES atau kompetisi akademik lainnya.
“Pengalaman ini saya harap bisa menjadi motivasi bagi teman-teman. Tidak ada yang mustahil selama kita mau mencoba dan berusaha. Kita tidak tahu dari titik mana Allah akan mengangkat derajat kita,” pesan Samiyem mengakhiri wawancara.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha