
PWMJATENG.COM, Jepara – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di tengah ketatnya persaingan lembaga pendidikan, SMP Muhammadiyah Keling (SMP MULIA) menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk program pengabdian masyarakat yang salah satunya berupa kegiatan upgrading guru bertema branding sekolah.
Kepala SMP MULIA, Siti Nurhidayah, menyampaikan bahwa program ini menjadi kesempatan berharga bagi sekolahnya untuk meningkatkan mutu dan daya saing. “Alhamdulillah, SMP MULIA terpilih sebagai salah satu sekolah yang mendapat kesempatan kerja sama dengan UMY melalui lembaga pengabdian masyarakat,” ujarnya.
Kerja sama tersebut mencakup dua program utama. Pertama, UMY akan membantu pengembangan dan pendampingan website sekolah selama tiga tahun. Kedua, pelaksanaan upgrading bagi para guru dalam rangka meningkatkan kapasitas dan wawasan mereka di bidang pengelolaan sekolah, khususnya dalam hal personal dan institusional branding.
Kegiatan upgrading digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis, 3 Juli 2025 (8 Muharam 1447 H). Meskipun kegiatan berlangsung secara virtual, seluruh guru SMP MULIA mengikuti sesi ini dengan antusias. Mereka tetap semangat menyimak materi dan berdiskusi langsung dengan narasumber.
Baca juga, Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025? Ini Jadwal dan Keutamaannya
Acara tersebut menghadirkan Riski Yulianti Nurnisya, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sebagai pemateri. Ia membahas secara mendalam pentingnya branding sekolah di era digital, mulai dari strategi penguatan citra lembaga hingga optimalisasi media sosial dan website sekolah. Bertindak sebagai moderator adalah Safitri.
Siti Nurhidayah menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai pengisi waktu liburan siswa, tetapi juga sebagai momentum penting bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi. Ia berharap, upgrading ini menjadi langkah awal dalam menggerakkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kecamatan Keling secara lebih masif dan progresif.

Kerja sama ini berawal dari inisiatif Eko Kurniawan, pustakawan UMY. Ia melihat SMP MULIA sebagai sekolah yang berada dalam lingkungan dengan komunitas minoritas, sehingga membutuhkan penguatan citra digital untuk meningkatkan daya tarik dan kepercayaan masyarakat. “Branding digital sangat penting, terutama bagi sekolah-sekolah kecil dan komunitas minoritas agar mampu dikenal secara luas,” ungkap Eko dalam diskusi internal.
Selama kurang lebih dua jam, para guru terlibat aktif dalam sesi tanya jawab. Mereka menggali berbagai strategi konkret dalam memperkuat identitas sekolah di hadapan publik. Riski juga menekankan bahwa branding tidak hanya soal desain logo atau tampilan web, tetapi tentang bagaimana sekolah mampu menghadirkan nilai, kualitas, dan citra positif di mata masyarakat.
Kontributor : Kusnitah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha