Tokoh

Islam Berkemajuan: Jalan Tengah Menuju Rahmat bagi Semesta

PWMJATENG.COM – Dalam sebuah ceramah yang disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Muhammad Abduh Hisyam, tersingkap sebuah pesan mendalam tentang lima karakteristik utama Islam berkemajuan. Ia menekankan bahwa Islam bukan sekadar sistem keyakinan, tetapi juga pedoman hidup yang membentuk cara berpikir, bersikap, dan bertindak secara progresif dan seimbang.

Menurut Abduh Hisyam, lima karakteristik Islam berkemajuan yang dijelaskan dalam Risalah Islam Berkemajuan meliputi: berlandaskan tauhid, bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah, menghidupkan ijtihad dan tajdid, mengembangkan prinsip wasathiyah (moderasi), serta mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Tauhid: Keberanian Menolak Segala Bentuk Penindasan

Karakter pertama, tauhid, menjadi fondasi utama Islam berkemajuan. Tauhid tidak hanya diyakini secara teologis, tetapi juga diinternalisasi sebagai keberanian berkata “tidak” terhadap ketidakadilan dan penghambaan kepada sesama manusia. Kalimat tauhid, lā ilāha illallāh, diawali dengan penolakan: , “tidak ada tuhan selain Allah”.

Abduh Hisyam mencontohkan bahwa seorang yang bertauhid harus memiliki rasa percaya diri. Ia menyindir fenomena sosial di mana orang sering kali tidak mampu berkata tidak, meskipun tidak membutuhkan sesuatu. Contohnya, saat disodori dagangan oleh penjual keliling, seseorang sering merasa sungkan untuk menolak. “Padahal dia tidak ingin membeli. Tapi karena tidak punya keberanian berkata tidak, akhirnya dibeli juga,” tuturnya.

Ia melanjutkan, “Orang bertauhid itu berani menolak kezaliman dan berusaha menegakkan keadilan.” Ia mengisahkan saat Khalifah Umar bin Khattab menaklukkan Palestina, ia tidak memaksakan Islam kepada kaum Yahudi dan Kristen. Mereka tetap diperbolehkan menjalankan ibadah di tempat masing-masing. Ini adalah wujud dari tauhid yang mengedepankan keadilan dan menghormati perbedaan keyakinan.

Al-Qur’an dan Sunnah: Pedoman yang Harus Dipahami dan Diamalkan

Karakter kedua adalah menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam. Namun, pemahaman terhadap keduanya tidak bisa instan. Dibutuhkan rujukan kepada para ulama dan tradisi keilmuan.

Abduh mengingatkan, “Membela Al-Qur’an bukan hanya dengan turun ke jalan saat dibakar di negara lain, tapi justru dengan membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan.” Ia menekankan bahwa umat sering kali secara tidak sadar justru menghina Al-Qur’an dengan mengabaikan perintahnya, seperti tidak peduli pada fakir miskin dan anak yatim.

Baca juga, Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025? Ini Jadwal dan Keutamaannya

Menurutnya, mengapresiasi Al-Qur’an bukan sebatas penghormatan simbolik, seperti meletakkannya di atas pintu atau menyimpannya sebagai jimat. “Qur’an harus diapresiasi secara spiritual dan intelektual,” tegasnya. Karena itu, ia menganjurkan agar setiap pembacaan Al-Qur’an di forum-forum Muhammadiyah disertai dengan pembacaan terjemahannya.

Ijtihad dan Tajdid: Respons Intelektual terhadap Zaman

Karakter ketiga adalah menghidupkan ijtihad dan tajdid. Ijtihad didefinisikan sebagai badrul ‘aql, pengerahan akal pikiran untuk memahami Al-Qur’an dan Sunnah sesuai konteks zaman. Dalam menghadapi isu kontemporer seperti asuransi, perbankan syariah, hingga kecerdasan buatan (AI), umat Islam tidak bisa hanya merujuk pada teks klasik, tetapi harus melakukan pembacaan baru berbasis prinsip Islam.

Muhammadiyah, lanjut Abduh, mengembangkan tiga pendekatan dalam berpikir: bayani (tekstual), burhani (rasional), dan irfani (intuisi spiritual). Ketiganya menjadi satu kesatuan dalam memahami dan merespons dinamika kehidupan modern.

Wasathiyah: Keseimbangan dalam Segala Hal

Karakter keempat, wasathiyah, atau moderasi, menuntut umat Islam untuk bersikap adil, proporsional, dan tidak ekstrem dalam beragama. Moderasi bukan berarti netral tanpa sikap, tetapi bersikap adil di tengah dua kutub yang berlebihan. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “خَيْرُ الأُمُورِ أَوْسَطُهَا” – “Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahannya.”

Abduh menyinggung praktik keberagamaan yang kadang keliru. Misalnya, anggapan bahwa mengikuti sunnah berarti meniru secara literal gaya hidup Nabi, seperti berpakaian atau pola makan, tanpa membedakan antara aspek budaya dan syariat. Ia mengutip sabda Nabi ﷺ, “أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأُمُورِ دُنْيَاكُمْ” – “Kalian lebih tahu urusan dunia kalian,” untuk menegaskan bahwa urusan duniawi, termasuk pertanian, ekonomi, dan teknologi, merupakan ranah ijtihad umat.

Rahmatan lil ‘Alamin: Misi Islam untuk Kemanusiaan

Karakter kelima adalah menjadikan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin – rahmat bagi seluruh alam. Islam hadir bukan untuk menindas, melainkan untuk membebaskan, mencerdaskan, dan mensejahterakan umat manusia.

“Berpolitik juga bagian dari itu,” ujar Abduh. Ia mendorong warga Muhammadiyah untuk tidak apatis terhadap politik. Ia menyayangkan jika hukum-hukum yang lahir dari parlemen justru tidak mewakili nilai-nilai Islam karena umat Islam enggan terlibat dalam proses politik.

Ia menutup ceramahnya dengan mengingatkan pentingnya mengikuti kajian Sirah Nabawiyah sebagai sarana memahami kehidupan Nabi yang merupakan cerminan nyata Al-Qur’an. “Nabi adalah The Living Qur’an, maka memahami sirahnya adalah kunci untuk menjalankan Islam berkemajuan,” pungkasnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://adsii.or.id/sdm/pkvgames/https://adsii.or.id/sdm/bandarqq/https://adsii.or.id/sdm/dominoqq/https://lp3ibandaaceh.id/assets/pkvgames/https://lp3ibandaaceh.id/assets/bandarqq/https://lp3ibandaaceh.id/assets/dominoqq/https://argenerasiunggul.id/unggul/pkvgames/https://argenerasiunggul.id/unggul/bandarqq/https://argenerasiunggul.id/unggul/dominoqq/https://beliisuzu.com/cd/pkvgames/https://beliisuzu.com/cd/bandarqq/https://beliisuzu.com/cd/dominoqq/https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/https://baznassurabaya.id/cgi/pkv-games/https://baznassurabaya.id/cgi/bandarqq/https://baznassurabaya.id/cgi/dominoqq/https://tanjungsepang.com/ts/pkvgames/https://tanjungsepang.com/ts/bandarqq/https://tanjungsepang.com/ts/dominoqq/https://www.sna.org.ar/fuente/pkvgames/https://www.sna.org.ar/fuente/bandarqq/https://www.sna.org.ar/fuente/dominoqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/pkvgames/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/bandarqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/dominoqq/https://noorarfa.com/baku/dominoqq/https://noorarfa.com/baku/bandarqq/https://noorarfa.com/baku/pkvgames/https://cccr-nigeria.org/erp/pkvgames/https://cccr-nigeria.org/erp/bandarqq/https://cccr-nigeria.org/erp/dominoqq/https://deltamas.id/est/pkvgames/https://deltamas.id/est/bandarqq/https://deltamas.id/est/dominoqq/slot gacor