
PWMJATENG.COM, Semarang – Program Studi S1 Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora (FIPH) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengenalkan sains kepada generasi muda. Melalui kegiatan bertajuk “Fun With Chemistry”, Unimus mengajak 35 anak untuk menjelajahi dunia kimia dengan cara yang menyenangkan dan penuh kreativitas.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Program Studi S1 Pendidikan Kimia dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia. Di bawah bimbingan Dosen Pembina, Eko Yuliyanto, dan dipimpin langsung oleh Ketua Himpunan, Natasya Rahmaniyah, acara tersebut berlangsung penuh semangat kolaboratif serta antusiasme tinggi dari peserta maupun panitia.
Ketua Program Studi S1 Pendidikan Kimia, Yusrin, membuka acara secara resmi dan menyampaikan motivasi kepada seluruh peserta. Ia menekankan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap sains sejak usia dini. “Kami ingin mengenalkan kimia dengan cara yang lebih kreatif dan aplikatif agar anak-anak tidak merasa takut terhadap pelajaran ini,” ujar Yusrin.
Salah satu sesi utama yang menarik perhatian adalah ecoprint, yaitu kegiatan yang memadukan unsur kimia, seni, dan kesadaran lingkungan. Anak-anak diajak mengenal proses kimia dalam mengolah bahan alami menjadi karya seni ramah lingkungan. Kegiatan ini menjadi contoh bagaimana ilmu kimia dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara menyenangkan.
Baca juga, Urf dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah: Antara Tradisi dan Sumber Hukum Islam
Tak hanya itu, berbagai eksperimen seru turut disuguhkan dalam kegiatan ini. Anak-anak tampak antusias mengikuti percobaan perubahan warna, reaksi asam-basa, serta eksperimen sederhana lainnya yang mudah dipahami namun tetap memukau. Setiap percobaan dirancang agar dapat memperkenalkan konsep dasar kimia secara praktis dan interaktif.
Untuk menciptakan suasana belajar yang lebih efektif, peserta dibagi menjadi dua kelompok, yakni Class A dan Class B. Pembagian ini memudahkan pendampingan secara lebih personal. “Dengan kelas yang lebih kecil, anak-anak menjadi lebih aktif dan berani bertanya. Kami ingin mereka tidak hanya melihat, tetapi juga mengalami langsung,” kata Natasya Rahmaniyah.

Selain menumbuhkan rasa ingin tahu, kegiatan ini juga bertujuan membangun semangat belajar sains secara umum. Panitia berharap, pengalaman positif dalam kegiatan ini akan menjadi bekal awal bagi anak-anak untuk mencintai dunia pendidikan, khususnya ilmu kimia.
Menurut Eko Yuliyanto, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar pendekatan pendidikan tidak lagi terjebak pada pola hafalan. “Sains itu seharusnya menyenangkan, bukan menakutkan. Fun With Chemistry adalah upaya kami untuk menunjukkan bahwa belajar bisa sangat menyenangkan,” jelasnya.
Acara ini juga menjadi bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa dan dosen terlibat langsung sebagai fasilitator, sekaligus memperkuat hubungan antara kampus dengan masyarakat.
“Ini bukan sekadar kegiatan kampus,” tegas Yusrin. “Tapi juga bagian dari misi kami dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan sekitarnya.”
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha