
PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, tim Near.Edu berhasil meraih medali perunggu dalam ajang International Youth Business Competition (IYBC) yang digelar di Universitas Warmadewa, Bali.
Kompetisi berskala global itu diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara. Para peserta ditantang menampilkan ide bisnis inovatif yang mampu menjawab isu-isu global masa kini.
Tim Near.Edu UMS beranggotakan empat mahasiswa dari dua program studi berbeda. Mereka adalah Naurah Qolbia Salamah (ketua tim), Siti Sofia (pengelola keuangan), Rika Ayu Sarah (promosi dan pemasaran), serta Fadhillah Nur (hubungan eksternal). Keempatnya berasal dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).
Kombinasi lintas disiplin ini menjadi kekuatan utama dalam menciptakan produk edukatif berbasis teknologi yang bernama Near.Edu. Platform ini memanfaatkan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan aplikatif.
“Kompetisi ini mengangkat tema ‘Innovating for a Sustainable Future: Advancing Technology and Wellness for Global Impact’, yang sangat sejalan dengan misi Near.Edu,” ujar Siti Sofia dalam wawancara pada Rabu (25/6). Ia menambahkan, Near.Edu dikembangkan agar bisa dikenal luas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.
Produk Near.Edu menggunakan media flashcard fisik maupun digital. Saat dipindai, kartu tersebut menampilkan konten visual 3D dan simulasi edukatif yang memudahkan siswa memahami materi. Inovasi ini dirancang sejalan dengan kurikulum nasional dan dapat digunakan secara mandiri maupun dalam proses belajar mengajar di kelas.
Baca juga, Kalender Hijriah Global Tunggal
Menurut Siti, proses kompetisi dimulai dari pengajuan ide bisnis dan penulisan artikel dalam bahasa Inggris. Setelah dinyatakan lolos seleksi awal, tim mempresentasikan proyek mereka secara daring di hadapan juri internasional.
“Tantangan terbesarnya adalah menjelaskan konsep AR dan VR secara sederhana kepada juri dari latar belakang berbeda,” tuturnya. Ia juga menyinggung soal pembagian waktu antara kuliah, organisasi, dan persiapan kompetisi yang sempat menjadi kendala. Namun, kerja sama tim membuat semuanya bisa teratasi.
Keunggulan utama Near.Edu, lanjut Siti, terletak pada sistem langganan yang fleksibel dan ekosistem pembelajaran yang terintegrasi. Platform ini bahkan telah dikembangkan menjadi startup edutech resmi dengan legalitas dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Prestasi ini mendapat apresiasi dari Kepala Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi UMS, Arif Setiawan. Ia menyebutkan, Near.Edu sebelumnya dipersiapkan untuk mengikuti Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), namun belum lolos seleksi tingkat universitas. Meski demikian, tim tetap semangat dan akhirnya justru menorehkan prestasi di ajang internasional.
“Prodi selalu memberikan dukungan penuh, baik secara administrasi maupun pembimbingan,” ujar Arif. Ia menyatakan kebanggaan terhadap dedikasi dan kerja keras tim Near.Edu.
Arif juga mengungkapkan bahwa tim tersebut kini tengah bersiap untuk mengikuti kompetisi internasional lainnya. Proposal mereka sudah disetujui oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Biromawa) UMS.
“Tim ini pantang menyerah dan semoga bisa jadi inspirasi untuk mahasiswa lainnya,” pungkas Arif.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha