Kolom

Membangun Spirit Tahun Baru Hijriah yang Bermakna

Membangun Spirit Tahun Baru Hijriah yang Bermakna

Oleh: Rumini Zulfikar (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Pemberdayaan MPM PDM Klaten, dan Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – “Demi masa, sesungguhnya semua telah diperjalankan oleh Allah. Setiap detik menjadi batas permulaan dan akhir dari perjalanan hidup di dunia ini.”

Tanpa terasa, kita telah berada di penghujung tahun 1446 Hijriah dan bersiap menyambut tahun baru 1447 Hijriah. Perjalanan waktu dalam kehidupan manusia merupakan media pembelajaran untuk memberi makna terhadap hidup itu sendiri.

Seyogianya, momentum tahun baru Hijriah menjadi pengingat atas hakikat hidup: bahwa tujuan utama manusia adalah menghamba kepada Allah SWT. Kesadaran inilah yang akan membawa pertolongan, keselamatan, dan keberkahan dalam kehidupan.

Makna Sejarah Hijrah

Secara historis, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW bukan sekadar perpindahan geografis dari Makkah ke Madinah. Itu adalah strategi dakwah yang dilandasi pertimbangan matang demi menjaga dan menyebarkan nilai-nilai tauhid. Kala itu, jumlah pemeluk Islam masih sedikit akibat kebodohan dan penentangan kaum Quraisy, termasuk tokoh-tokoh seperti Abu Jahal dan Abu Lahab.

Umar bin Khattab bahkan sempat menjadi musuh Islam sebelum mendapat hidayah. Oleh karena itu, hijrah menjadi langkah penting untuk mencari tempat yang aman dan kondusif bagi penyebaran dakwah Rasulullah. Madinah, yang dijuluki Al-Madinah Al-Munawwarah (Kota yang Bercahaya), menjadi titik awal peradaban Islam yang kokoh.

Evaluasi Diri dan Muhasabah

Manusia sejatinya memiliki dua fungsi utama: sebagai hamba Allah (Abdullah) dan sebagai khalifah di muka bumi (Khalifah fil Ardh). Keseimbangan antara keduanya menuntut kita untuk membangun iman dan takwa secara utuh—yakni keyakinan yang diwujudkan dalam tindakan nyata.

Baca juga, Islam dan Krisis Lingkungan: Tanggung Jawab Khalifah di Tengah Perubahan Iklim

Karena itu, momentum tahun baru Hijriah menjadi saat yang tepat untuk melakukan muhasabah atau evaluasi diri. Baik dalam aspek pribadi maupun dalam interaksi sosial, manusia harus jujur menilai apakah tindakannya selama ini telah sesuai dengan perintah Allah atau justru menyimpang.

Allah SWT menegaskan dalam Surah Al-Hasyr ayat 18:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Spirit Hijrah: Tauhid, Pengorbanan, dan Kebersamaan

Spirit hijrah yang diwariskan Rasulullah SAW memuat banyak nilai kehidupan. Pertama, menjaga kemurnian tauhid serta membangun kesalehan spiritual dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, pentingnya pengorbanan demi menjaga marwah agama, keluarga, dan masyarakat.

Selain itu, hijrah juga mengajarkan kita tentang kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi tantangan. Dua nilai ini akan membentuk umat yang tangguh dan menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin). Di tengah kemerosotan moral, etika, dan adab saat ini, penguatan nilai-nilai spiritual menjadi kebutuhan mendesak.

Perubahan menuju kebaikan harus ditempuh dengan pendekatan struktural dan kultural. Pendekatan struktural melibatkan kebijakan dan sistem sosial, sedangkan pendekatan kultural menekankan transformasi kesadaran dan perilaku. Kedua pendekatan itu harus didukung dengan semangat kolektif dan kebersamaan.

Menyambut Tahun Baru Hijriah dengan Optimisme

Tahun baru Hijriah bukan sekadar pergantian kalender Islam. Ia adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, menata ulang niat, dan menyalakan kembali cahaya kemuliaan dalam hidup. Semangat tahun baru Hijriah hendaknya dibingkai dengan niat kuat untuk berbuat lebih baik, lebih bermakna, dan lebih bermanfaat bagi sesama.

Mari songsong 1 Muharram 1447 Hijriah dengan hati yang bersih, semangat yang menyala, dan tekad yang kuat untuk menjadi pribadi yang lebih dekat kepada Allah serta lebih peduli kepada sesama.

Selamat Tahun Baru Hijriah 1447 H.
Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE