BeritaKabar Daerah

Kajian Ahad Pagi PRM Blimbingrejo Bikin Jamaah Tersentuh: “Arahkan Cinta Hanya kepada Allah!”

PWMJATENG.COM, Jepara – Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti Gedung Dakwah Muhammadiyah Umar Hasyim pada Ahad pagi (1 Juni 2025 / 5 Dzulhijjah 1446 H). Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Blimbingrejo kembali menyelenggarakan Kajian Ahad Pagi yang kali ini mengangkat tema “Menumbuhkan Cinta kepada Allah”.

Hadir sebagai pemateri, Musthofa, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kauman, menyampaikan tausiyah yang menggugah hati. Ia mengajak jamaah untuk merenungi kembali hakikat cinta dalam kehidupan seorang Muslim.

“Dengan cinta, hidup yang biasa bisa menjadi luar biasa. Tapi agar cinta itu tidak berujung penyesalan, arahkan cinta kita kepada Allah,” ujar Musthofa dengan penuh penekanan.

Dalam penyampaiannya, ia mengutip salah satu hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dan Abu Hurairah:

عن أنس بن مالك وأبي هريرة رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل قال: «إذا تَقَرَّبَ العبدُ إليَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إليه ذِرَاعًا، وإذا تَقَرَّبَ إليَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وإذا أتاني يمشي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً».

Artinya: “Jika seorang hamba mendekati-Ku sejengkal, niscaya Aku mendekatinya satu hasta. Jika ia mendekati-Ku satu hasta, maka Aku mendekatinya satu depa. Jika ia datang kepada-Ku berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Musthofa menjelaskan bahwa hadits tersebut merupakan bukti bahwa Allah tidak menyia-nyiakan upaya sekecil apa pun dari hamba-Nya yang ingin mendekat. “Kunci utama adalah memulai. Bahkan satu langkah kecil menuju Allah akan dibalas dengan lipat ganda oleh-Nya,” ungkapnya.

Baca juga, Antara Kurban dan Ketimpangan Sosial: Menjawab Tantangan Distribusi yang Adil

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan empat prinsip penting yang seyogianya menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Keempat prinsip tersebut meliputi:

  1. Hati yang selalu terhubung dengan Allah
  2. Menjaga dan memperbaiki kualitas sholat
  3. Menumbuhkan cinta kepada Al-Qur’an atau hubbul Qur’an
  4. Membiasakan sedekah sebagai bentuk kepedulian sosial

Selain itu, Musthofa juga menyinggung makna mendalam di balik gerakan takbiratul ihram saat sholat. Menurutnya, tangan yang terangkat dengan terbuka menjadi simbol penyerahan diri kepada Allah.

“Itu tanda kita tunduk dan mengakui bahwa kita ini tidak memiliki kekuatan apa pun tanpa Allah,” jelasnya.

Kajian yang berlangsung sekitar satu jam itu diikuti antusias oleh warga Muhammadiyah dan para simpatisan dari Blimbingrejo dan sekitarnya. Para jamaah tampak khusyuk menyimak setiap pesan yang disampaikan. Tak sedikit dari mereka yang mengaku mendapatkan pemahaman baru tentang hubungan antara cinta dan penghambaan kepada Allah.

Salah satu jamaah, Siti Aminah, menyampaikan kesan mendalamnya seusai mengikuti kajian. “Saya jadi sadar bahwa mencintai Allah itu harus menjadi tujuan utama hidup. Karena semua cinta yang lain akan bermakna jika dilandasi cinta kepada-Nya,” ujarnya.

Ketua PRM Blimbingrejo, dalam sambutannya, berharap kajian semacam ini bisa terus dilaksanakan secara rutin. “Kami ingin menjadikan Gedung Dakwah ini sebagai pusat pencerahan, bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, tapi juga masyarakat umum yang ingin memperdalam iman dan ilmu,” ucapnya.

Kontributor : Edi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE