Kolom

Banyak Salah Kaprah saat Berkunjung ke Jabal Rahmah, Ini Penjelasannya!

Banyak Salah Kaprah saat Berkunjung ke Jabal Rahmah, Ini Penjelasannya!

Oleh : Edi Sulton (Kontributor PWMJateng.com asal Jepara)

PWMJATENG.COM – Jabal Rahmah, yang berarti “Bukit Kasih Sayang”, terletak di Padang Arafah, sekitar 20–25 kilometer dari Kota Makkah, Arab Saudi. Bukit ini dikenal sebagai tempat bersejarah bagi umat Islam karena diyakini sebagai lokasi bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah diturunkan dari surga dan terpisah selama 200 tahun.

Selain itu, sebagian umat Islam juga meyakini bahwa di sinilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu terakhir, yakni QS. Al-Maidah ayat 3, ketika beliau melaksanakan wukuf di Arafah.

Tempat ini sering menjadi tujuan para jemaah haji maupun umrah saat mengikuti program ziarah atau city tour yang difasilitasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak ada ibadah atau doa khusus yang dianjurkan di Jabal Rahmah, meskipun tempat ini memiliki nilai historis.

Tulisan pada tugu yang terletak di puncak Jabal Rahmah secara tegas menyatakan bahwa tidak terdapat ritual ibadah tertentu di tempat ini. Tulisan tersebut disampaikan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Sayangnya, sebagian pengunjung masih melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan, seperti meratapi tugu, menyandarkan kepala pada batu, hingga membaca doa-doa yang disebut sebagai “amalan khusus”.

Tidak sedikit pula biro umrah yang membagikan doa-doa tertentu untuk dibaca di Jabal Rahmah, padahal tidak ada landasan syar’i yang mendukung praktik tersebut. Lebih memprihatinkan lagi, beberapa pengunjung melakukan aksi vandalisme dengan menuliskan nama mereka dan pasangan di batu-batu sekitar bukit, berharap hubungan mereka langgeng atau segera berjodoh. Bahkan, ada yang meninggalkan kartu identitas dengan maksud serupa.

Baca juga, Asyiknya Naik Bus Shalawat di Mekah, Nyaman dan Siap 24 Jam!

Tindakan semacam itu seharusnya dihindari karena mencederai kesucian tempat bersejarah. Sebagai umat Islam, sebaiknya kita memaknainya sebagai pengingat akan perjuangan dan pengorbanan para Nabi, bukan menjadikannya sebagai tempat yang dikeramatkan secara berlebihan.

Jabal Rahmah memang sarat dengan nilai sejarah dan spiritual. Selain kisah Adam dan Hawa, sebagian riwayat menyebutkan bahwa di tempat ini pula Nabi Ibrahim AS menjalani ujian keimanan yang berat: bersedia mengorbankan putranya, Ismail, demi ketaatan kepada Allah. Kesetiaan dan kepasrahan total kepada kehendak Allah inilah yang menjadikan Nabi Ibrahim diberi gelar Khalilullah atau kekasih Allah.

Mengunjungi Jabal Rahmah sejatinya adalah momen untuk merenungkan sejarah manusia pertama dan nilai-nilai ketauhidan. Tempat ini mengajarkan kita tentang cinta yang benar, ketundukan pada kehendak Allah, dan pentingnya menjaga kesucian tempat suci.

Sebagai penutup, mari jadikan kunjungan ke Jabal Rahmah sebagai sarana memperkuat keimanan, bukan justru terjerumus dalam praktik-praktik yang tidak sesuai tuntunan agama. Sebab, cinta sejati sejatinya bersandar pada keikhlasan dan kepatuhan, bukan pada goresan nama di atas batu.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE