Guru Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kudus Dapat Pelatihan Menulis, Ini yang Mereka Dapatkan!

PWMJATENG.COM, Kudus – Puluhan guru dari sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Kabupaten Kudus antusias mengikuti workshop literasi yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kudus bersama Forum Guru Muhammadiyah Kudus. Acara tersebut digelar pada Kamis (22/5/2025) di Aula SMK Muhammadiyah Kudus.
Kegiatan ini menghadirkan Rofiq Addiansyah, dosen IAIN Kudus sekaligus anggota Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kudus, sebagai pemateri utama. Dalam sesi pelatihan selama kurang lebih tiga jam, Rofiq memaparkan sejumlah teknik penting dalam menulis. Ia menjelaskan langkah-langkah mencari ide, menyusun tulisan yang baik, dan pentingnya peningkatan literasi secara berkelanjutan.
“Menulis itu bukan sekadar mengisi waktu, tetapi merupakan bagian dari proses berpikir. Jika kita terbiasa menulis, maka kita akan terbiasa berpikir secara runtut dan kritis,” ujar Rofiq di hadapan peserta.
Selain materi teoritis, para peserta juga diberikan tugas praktik menulis dan mendapat koreksi langsung dari pemateri. Hal ini dimaksudkan agar para guru tidak hanya memahami konsep, tetapi juga dapat mengaplikasikan langsung keterampilan menulis yang diajarkan.
Acara ini dihadiri oleh pengurus Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kudus, Ketua Forum Guru Muhammadiyah Kudus beserta jajaran, kepala sekolah, dan guru-guru dari berbagai jenjang pendidikan di lingkungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kudus.
Baca juga, Menjadi Pribadi Mulia: Jalan Menuju Jamal, Kamal, dan Jalal dalam Perspektif Islam
Salah satu peserta, Akbar Prawira Mukti, guru SMP Muhammadiyah 1 Kudus, menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan. “Alhamdulillah, saya senang sekali mengikuti acara ini. Saya mendapat banyak pengetahuan baru dan semakin semangat untuk menulis,” ungkap Akbar.
Ketua Forum Guru Muhammadiyah Kudus, dalam sambutannya, menekankan pentingnya budaya literasi di kalangan pendidik. “Guru yang memiliki keterampilan menulis akan lebih mudah menyampaikan gagasan dan inspirasi, baik untuk siswa maupun masyarakat. Literasi adalah pondasi peradaban,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kudus menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus diupayakan secara rutin sebagai bagian dari peningkatan kompetensi guru. Menurutnya, guru tidak hanya harus mahir dalam pengajaran di kelas, tetapi juga mampu berkontribusi dalam bentuk tulisan yang mencerahkan publik.
“Insyaallah kegiatan literasi ini akan menjadi agenda berkelanjutan. Kami ingin semua guru Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah memiliki bekal menulis yang kuat, baik untuk publikasi ilmiah maupun tulisan populer,” tegasnya.
Pelatihan menulis ini menjadi bagian dari gerakan literasi sekolah yang dicanangkan oleh Muhammadiyah. Melalui pelatihan ini, para guru didorong untuk tidak hanya mengajarkan literasi kepada siswa, tetapi juga mengembangkan potensi menulis mereka sendiri sebagai bentuk dakwah bil qalam.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang memperkuat pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Para guru pun tampak bersemangat saat berdiskusi dan menyampaikan hasil tulisan mereka.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha