
PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 84 murid kelas I SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti kegiatan outing class bertema teknik hidroponik di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (15/5/2025). Mereka dikenalkan langsung pada dua sistem hidroponik populer, yakni ebb and flow serta rakit apung.
Koordinator tim kelas I, Esti Ambarwati, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar yang nyata, bermakna, dan menyenangkan. Selain itu, murid juga dikenalkan ragam teknik menanam menggunakan media tanam selain tanah.
“Sebelum praktik di lapangan, murid sudah kami beri pemahaman dasar melalui tayangan video edukatif di YouTube. Hari ini, mereka bisa langsung menanam sayur dan buah dengan sistem hidroponik,” ujarnya.
Dalam praktiknya, sistem ebb and flow atau sistem pasang surut bekerja dengan cara membanjiri media tanam menggunakan larutan nutrisi secara berkala, lalu mengalirkannya kembali ke penampungan. Sedangkan sistem rakit apung menggunakan rakit yang mengambang di atas larutan nutrisi, dengan akar tanaman menjuntai di dalamnya.
Kegiatan dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan doa bersama dan penyambutan dari tim mahasiswa Fakultas Pertanian UNS. Wakil Dekan Fakultas Pertanian UNS, Gusti Fauza, turut memberi sambutan hangat kepada para murid dan guru pendamping.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Ini pertama kalinya Fakultas Pertanian UNS dikunjungi murid sekolah dasar. Teknik hidroponik yang dikenalkan cukup mudah dipraktikkan dan perawatannya juga tidak rumit,” terang Gusti.
Usai sambutan, para murid dibagi menjadi dua kelompok besar. Masing-masing kelompok didampingi mahasiswa UNS untuk praktik langsung menanam menggunakan dua teknik hidroponik tersebut.
Baca juga, Tanggung Jawab Ilmuwan dalam Islam: Mengamati Alam Semesta sebagai Bentuk Ibadah
Kepala Laboratorium Rumah Kaca, Endang Setia Muliawati, menjelaskan tahapan-tahapan dalam bercocok tanam secara hidroponik kepada setiap kelompok.
“Hidroponik itu metode menanam tanpa tanah. Yang digunakan adalah air yang dicampur larutan nutrisi berisi unsur hara. Kunci dari metode ini adalah menjaga keseimbangan nutrisi yang diserap akar tanaman,” katanya menjelaskan.

Antusiasme para murid terlihat sepanjang kegiatan. Mereka tampak bersemangat mengikuti instruksi serta tak ragu bertanya dan mencoba. Suasana belajar pun berlangsung akrab dan menyenangkan.
Menurut Esti, outing class ini tidak sekadar memberi pengalaman baru, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif. Hal ini selaras dengan pendekatan deep learning yang menjadi ciri khas pembelajaran di SD Muhammadiyah PK Solo.
“Outing class ini juga mempererat keakraban antarmurid dan menumbuhkan semangat kerja tim. Mereka belajar langsung sambil bermain, jadi lebih mudah memahami materi,” tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi apresiasi dari salah satu murid, Kalani Lentera Insani, yang memberikan kenang-kenangan berupa lukisan kepada tim UNS.
“Terima kasih, Kak. Aku senang bisa belajar menanam selada, sawi, dan kangkung. Nanti di rumah aku mau coba praktik sendiri bersama mamaku,” ucap Kalani penuh semangat.
Kontributor : Nikmah Hidayati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha