Khazanah Islam

Dakwah di Tengah Disinformasi: Tantangan Ulama di Era Post-Truth

PWMJATENG.COM – Di era digital saat ini, kita hidup dalam zaman yang sering disebut sebagai post-truth, yaitu suatu kondisi ketika emosi dan opini pribadi lebih memengaruhi pandangan masyarakat daripada fakta objektif. Informasi yang tersebar luas melalui media sosial, aplikasi perpesanan, dan berbagai kanal daring tidak selalu mengandung kebenaran. Bahkan, tidak jarang disinformasi dan hoaks menjadi arus utama yang menggiring opini publik. Dalam konteks ini, para ulama dan dai menghadapi tantangan dakwah yang sangat kompleks dan berat.

Disinformasi, sebagai bentuk penyebaran informasi yang salah secara sengaja untuk menyesatkan, telah mengaburkan batas antara yang hak dan batil. Masyarakat yang kurang literasi digital mudah terperangkap dalam narasi yang dibumbui ayat, hadis, atau istilah keislaman yang dipelintir demi kepentingan kelompok tertentu. Dalam situasi seperti ini, peran ulama sebagai penjaga moral dan penerang umat menjadi semakin krusial.

Islam sangat menekankan pentingnya kebenaran dan larangan menyebarkan kebohongan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan jadilah bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At-Taubah: 119)

Ayat ini menunjukkan urgensi sikap jujur dalam kehidupan, terlebih dalam menyampaikan informasi ke publik. Ulama tidak hanya bertugas menyampaikan ajaran agama, tetapi juga memastikan umat menerima informasi yang benar dan tidak menyesatkan.

Namun, dakwah tidak bisa lagi dilakukan dengan pendekatan konvensional semata. Di era post-truth, ulama dituntut untuk cakap dalam literasi digital dan memahami dinamika media sosial. Mereka harus mampu membaca peta isu, mengenali narasi yang menyesatkan, serta menguasai strategi komunikasi yang efektif dan sesuai dengan zaman.

Baca juga, Keanekaragaman Hukum dalam Islam: Keteladanan Rasulullah dan Kebijaksanaan Para Sahabat

Nabi Muhammad SAW sendiri telah memberi teladan dalam menghadapi masyarakat yang keras kepala dan sering menolak kebenaran. Beliau berdakwah dengan sabar, hikmah, dan pendekatan yang sesuai dengan karakter audiens. Allah SWT berfirman:

ادْعُ إِلِىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.” (QS. An-Nahl: 125)

Dakwah dengan hikmah di masa kini dapat diartikan sebagai penggunaan media sosial, tulisan populer, konten visual, dan diskusi terbuka yang mendidik, bukan menghakimi. Ulama harus menjadi sumber rujukan utama di tengah banjir informasi. Mereka perlu tampil dengan bahasa yang mudah dipahami, logis, dan menyentuh hati, bukan sekadar menukil dalil tanpa konteks yang tepat.

Selain itu, penting bagi ulama untuk membangun kolaborasi dengan akademisi, jurnalis, dan tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh dalam membentuk opini publik. Dakwah tidak hanya disampaikan di masjid atau pengajian, tetapi juga harus hadir di ruang digital: YouTube, podcast, Instagram, hingga forum daring.

Tantangan disinformasi memang berat, tetapi bukan berarti tak bisa dihadapi. Ulama perlu terus memperbarui pengetahuan, meningkatkan keterampilan komunikasi, serta membina jaringan keumatan yang kuat. Dengan cara ini, dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin akan tetap hidup dan relevan di tengah derasnya arus informasi palsu.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Esensi dakwah adalah menunjukkan jalan kebenaran. Maka, di tengah era post-truth yang penuh fitnah, ulama dituntut bukan hanya sebagai penyampai, tetapi juga penjaga kebenaran. Mereka adalah benteng terakhir agar umat tidak hanyut dalam kabut disinformasi.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://adsii.or.id/sdm/pkvgames/https://adsii.or.id/sdm/bandarqq/https://adsii.or.id/sdm/dominoqq/https://lp3ibandaaceh.id/assets/pkvgames/https://lp3ibandaaceh.id/assets/bandarqq/https://lp3ibandaaceh.id/assets/dominoqq/https://argenerasiunggul.id/unggul/pkvgames/https://argenerasiunggul.id/unggul/bandarqq/https://argenerasiunggul.id/unggul/dominoqq/https://beliisuzu.com/cd/pkvgames/https://beliisuzu.com/cd/bandarqq/https://beliisuzu.com/cd/dominoqq/https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/https://baznassurabaya.id/cgi/pkv-games/https://baznassurabaya.id/cgi/bandarqq/https://baznassurabaya.id/cgi/dominoqq/ https://tanjungsepang.com/ts/pkvgames/https://tanjungsepang.com/ts/bandarqq/https://tanjungsepang.com/ts/dominoqq/https://www.sna.org.ar/fuente/pkvgames/https://www.sna.org.ar/fuente/bandarqq/https://www.sna.org.ar/fuente/dominoqq/ https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/pkvgames/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/bandarqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/dominoqq/https://noorarfa.com/baku/dominoqq/https://noorarfa.com/baku/bandarqq/https://noorarfa.com/baku/pkvgames/https://cccr-nigeria.org/erp/pkvgames/https://cccr-nigeria.org/erp/bandarqq/https://cccr-nigeria.org/erp/dominoqq/https://deltamas.id/est/pkvgames/https://deltamas.id/est/bandarqq/https://deltamas.id/est/dominoqq/https://madinatunnajah.com/site/pkvgames/https://madinatunnajah.com/site/bandarqq/https://madinatunnajah.com/site/dominoqq/
slot gacorhttps://smkn5-sby.sch.id/https://dss.unlp.edu.ar/https://central.nasrda.gov.ng/https://oku.unmaha.ac.id/