
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat. Tim dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam (FAI) UMS, menggelar pelatihan dan sosialisasi bertajuk “Sosialisasi dan Pelatihan Guru Penggerak dan Pendekatan Pembelajaran Deep Learning” bagi para guru SMP Muhammadiyah di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kartasura, Sabtu (17/5).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diimplementasikan melalui aksi nyata di lapangan. Ketua tim pelaksana, Wachidi, menegaskan bahwa peran dosen tidak hanya terbatas pada penelitian dan pengajaran, tetapi juga pada kontribusi aktif terhadap masyarakat.
“Ini adalah bentuk ibadah kami sebagai dosen. Selain meneliti, kami juga berkewajiban mengabdi. Kegiatan hari ini menjadi kelanjutan dari riset yang telah kami lakukan sebelumnya,” ujar Wachidi dalam sambutannya.
Wachidi mengungkapkan, saat ini posisi guru penggerak masih berada pada level ketiga menuju keempat. Padahal, menurutnya, posisi ideal seharusnya mencapai level tujuh, sesuai dengan konsep pengembangan guru penggerak yang sedang mereka dorong.
Ia juga memaparkan bahwa pelatihan ini menjadi sarana diskusi terbuka antara akademisi dan praktisi pendidikan terkait pembaruan pendekatan pembelajaran. Salah satu fokusnya adalah penerapan Instructional Planning.
“Kami ingin mengetahui apakah guru-guru di sekolah Muhammadiyah telah menerapkan perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan,” imbuhnya.
Wachidi turut mengapresiasi partisipasi para guru dan narasumber. Ia menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan dunia pendidikan dasar dan menengah.
“Tanpa kegiatan seperti ini, kita mungkin sulit saling mengenal dan saling menguatkan. Ini adalah langkah strategis untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ujarnya menutup sambutan.
Wakil Dekan II FAI UMS, Suharjianto, yang turut hadir, menambahkan bahwa pengabdian masyarakat bisa dilakukan melalui berbagai jalur pendanaan dan kolaborasi, seperti program studi, bidang kemahasiswaan, hingga Program Internal Dosen (PID).
“Silakan jalin komunikasi dengan kami. Banyak jalur pengabdian yang bisa dimanfaatkan. Kami siap membantu,” katanya.
Baca juga, Makna Mendirikan Salat: Antara Rutinitas dan Transformasi Diri
Ia juga menekankan pentingnya menjalin kerja sama berkelanjutan antara perguruan tinggi dan sekolah mitra melalui nota kesepahaman (MoU). Menurutnya, pelatihan semacam ini perlu digalakkan secara berkala agar para guru tidak tertinggal perkembangan zaman.
“Ilmu pengetahuan kini mudah diakses. Jika guru tidak terus belajar, bisa saja muridnya justru lebih dulu memahami teknologi dan informasi,” tandas Suharjianto.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa sasaran kegiatan pengabdian FAI UMS akan terus menyasar komunitas Muhammadiyah di berbagai tingkatan, mulai dari ranting hingga lembaga pendidikan.
Perwakilan PCM Kartasura, Qomarudin, turut memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasi kepada tim UMS. Ia menilai kehadiran dosen UMS membawa angin segar bagi guru-guru di lingkup PCM Kartasura yang menaungi 11 sekolah.

“Guru-guru kami belum banyak mendapatkan pendampingan dalam perencanaan pembelajaran berbasis Instructional Planning. Maka insya Allah tahun ajaran baru nanti akan kami terapkan,” tegas Qomarudin.
Ia mengimbau peserta untuk aktif dan tidak ragu dalam menyerap materi yang disampaikan.
“Kalau perlu sampai magrib pun tidak apa-apa. Yang penting ilmunya jelas dan bisa dipahami,” katanya sambil berseloroh.
Qomarudin berharap agar ilmu yang diperoleh tidak berhenti pada peserta saja, tetapi ditularkan ke rekan-rekan lain yang tidak sempat hadir. Ia juga mengusulkan agar pelatihan ini dapat dilaksanakan bergilir setiap bulan di sekolah-sekolah Muhammadiyah Kartasura.
Pelatihan ditutup dengan sesi diskusi interaktif bersama dua narasumber. Wahyu Ratnawati membawakan materi tentang konsep guru penggerak, sementara Anggara Aditya Kurniawan menyampaikan strategi pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha