
PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun budaya akademik yang unggul dan berkarakter Islami. Melalui kegiatan Pra Baitul Arqam yang digelar pada Jumat–Sabtu, 9–10 Mei 2025, sebanyak 376 dosen dan tenaga kependidikan (tendik) struktural dari seluruh unit kerja UNIMUS dibekali nilai-nilai ideologis Muhammadiyah secara mendalam.
Kegiatan berlangsung di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 UNIMUS dengan pendekatan andragogi. Metode yang digunakan meliputi pembelajaran reflektif, diskusi kelompok, hingga praktik spiritual seperti salat tahajud berjamaah dan outbound.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNIMUS, Heru Isanawan, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa ideologi dan profesionalisme harus menjadi fondasi utama sivitas akademika. “Komitmen ideologis dan profesionalisme adalah syarat mutlak untuk membangun budaya akademik unggul,” tegasnya.

Rektor UNIMUS, Masrukhi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis kampus sesuai dengan pedoman Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah. Ia menyebutkan, Baitul Arqam dibagi menjadi dua segmen, yaitu untuk dosen dan tenaga kependidikan.
“Kami ingin seluruh pegawai memahami ruh perjuangan Muhammadiyah. Mulai dari kalender Islam Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, hingga dokumen resmi lainnya,” kata Masrukhi.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk pembinaan ideologi yang akan dilakukan secara berkelanjutan. “Harapannya, jati diri Muhammadiyah benar-benar hidup dalam setiap aspek kerja dan kehidupan warga kampus,” ungkapnya.
Baca juga, Zakiyuddin Baedhawy Paparkan Makna Derma dalam Bingkai Tauhid dan Islam Berkemajuan
Selama dua hari, peserta menerima materi dari para narasumber berkompeten. Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, mengawali dengan pembahasan mengenai Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan Tujuh Pokok Pikiran Muhammadiyah. Selanjutnya, Jumari menyampaikan materi Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), dan Zakiyyudin Baedhawy membawakan materi tentang Risalah Islam Berkemajuan.
Masrukhi juga turut memberikan materi bertema Kehidupan Berbangsa dan Bernegara: Darul Ahdi wa Syahadah. Sesi ini mengajak peserta memahami posisi Muhammadiyah dalam dinamika kebangsaan.
Ketua Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) UNIMUS, Rochdi Wasono, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata pembinaan karakter Islami. “Pra Baitul Arqam adalah bagian dari sistem kaderisasi yang serius dan terstruktur. Ini memastikan seluruh SDM benar-benar menghayati nilai-nilai Muhammadiyah,” jelasnya.
Pada hari kedua, peserta mengikuti sesi Tuntunan Ibadah Sesuai Tarjih Muhammadiyah yang dibawakan oleh Hasan Asy’ari Ulama’i. Mereka juga mengikuti praktik ibadah dan evaluasi kemampuan membaca Al-Qur’an. Tak hanya itu, sesi outbound di Taman Embung UNIMUS menjadi momen penting dalam membangun kekompakan dan kerja sama tim.
Kegiatan ditutup dengan sesi evaluasi dan refleksi peserta. Setiap peserta menyusun resume dan refleksi dari seluruh materi yang telah disampaikan. Seluruh rangkaian kegiatan dipandu oleh Rohmat Suprapto selaku Master of Training (MoT).
Dengan mengusung tema “Penguatan Ideologi, Integritas, dan Kepemimpinan Islami”, kegiatan Baitul Arqam UNIMUS 2025 diharapkan mampu memperkuat peran para dosen dan tendik dalam mewujudkan visi kampus sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul dan berkarakter Islami.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha