BeritaKabar Daerah

Pemuda Desa Balun Ubah Sampah Jadi Solar! LP-UMKM PWM Jawa Tengah Beri Apresiasi

PWMJATENG.COM, Banjarnegara – Inovasi pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, menarik perhatian Lembaga Pengembangan UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LP UMKM PWM) Jawa Tengah. Melalui program bertajuk SAMOSIR (Sampah Terorganisir), warga desa berhasil mengubah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai guna.

Khafid Sirotudin, Ketua LP UMKM PWM Jawa Tengah, menyampaikan apresiasinya dalam kunjungan lapangan yang dilakukan belum lama ini. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh warga Desa Balun merupakan wujud nyata inovasi desa yang patut ditiru.

“Inisiatif dari warga ini sangat positif. Program SAMOSIR menunjukkan bahwa masyarakat desa mampu menjawab tantangan lingkungan dan ekonomi secara mandiri,” ujar Khafid. Ia menambahkan, LP UMKM melihat potensi besar yang dapat dikembangkan lebih luas dan menjadi model replikasi di berbagai daerah lain.

Program SAMOSIR diprakarsai oleh Yusuf Vira Jati, pemuda setempat yang menggagas sistem pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat. Melalui program ini, sampah rumah tangga tidak lagi menjadi beban, melainkan sumber daya. Sampah tersebut diolah menjadi paving block, pupuk kompos, pupuk cair, bahkan sedang dikembangkan untuk menjadi bahan bakar solar melalui teknologi pirolisis.

Yusuf menjelaskan bahwa pirolisis memungkinkan limbah plastik diubah menjadi solar yang dapat digunakan untuk keperluan warga. “Kami sedang melakukan uji coba agar solar hasil olahan ini bisa memenuhi standar dan bisa digunakan secara aman,” katanya.

Baca juga, Kebebasan Pers dan Gaung Demokrasi Indonesia: Pilar yang Tak Boleh Runtuh

Meskipun telah menunjukkan kemajuan signifikan, Yusuf tidak menampik adanya kendala dalam pelaksanaan program. Ia mengakui, minat masyarakat untuk ikut dalam program setor sampah terus meningkat, tetapi kapasitas alat dan sumber daya manusia masih terbatas.

“Kami masih menggunakan peralatan manual dan bergantung pada tenaga relawan. Belum semua permintaan dari warga bisa kami layani,” ujarnya. Ia menambahkan, keterbatasan ini menjadi tantangan yang cukup besar di tengah antusiasme masyarakat yang kian tinggi.

Yusuf berharap adanya dukungan dari berbagai pihak agar program ini bisa terus berkembang. “Kami membutuhkan bantuan, baik dari pemerintah daerah, lembaga sosial, maupun sektor swasta. Dengan alat yang lebih canggih dan dukungan SDM, manfaat SAMOSIR bisa menjangkau lebih luas,” ungkapnya.

Kunjungan LP UMKM PWM Jateng ke lokasi menjadi sinyal positif bagi keberlangsungan program ini. Tidak hanya sebagai bentuk dukungan moril, kunjungan tersebut juga membuka peluang kerja sama antara pengelola program dan berbagai pihak yang peduli terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Khafid pun mengisyaratkan bahwa LP UMKM siap menjadi mitra strategis dalam pengembangan SAMOSIR ke tingkat yang lebih tinggi. “Kami terbuka untuk menjembatani program ini dengan para pemangku kepentingan agar Desa Balun bisa menjadi desa percontohan dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kontributor : Widodo
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE