Pelatihan Digital Marketing Ini Bikin UMKM Semarang Melek Teknologi dan Naik Kelas!

PWMJATENG.COM, Semarang – Di tengah derasnya arus digitalisasi, para pelaku usaha dituntut untuk tak hanya kreatif, tetapi juga adaptif. Menjawab tantangan tersebut, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang menggelar pelatihan digital marketing pada Sabtu (19/4/2025). Kegiatan ini berlangsung di gedung PKBM Astabrata Academy, Jalan Robyong, Mijen, Kota Semarang.
“Digital marketing bukan sekadar iklan. Lebih dari itu, ini adalah seni membangun koneksi yang kuat dengan pelanggan,” ujar Ketua MPM PDM Kota Semarang, Adhi Putra Wicaksono, saat membuka pelatihan.
Menurutnya, pemasaran digital yang dikelola dengan baik akan membentuk komunikasi personal antara bisnis dan konsumennya. Hal tersebut diyakini dapat meningkatkan kepercayaan serta memperluas jangkauan pasar secara signifikan.
Fakta menariknya, data terkini menunjukkan bahwa penggunaan strategi digital marketing dapat meningkatkan penjualan hingga 20 persen dan mendongkrak kesadaran merek sampai 30 persen. Inilah yang menjadi latar belakang kuat penyelenggaraan pelatihan tersebut.
Kegiatan ini terbagi ke dalam dua kelas utama, yaitu Pre Basic dan Basic Level. Pada kelas Pre Basic, peserta diperkenalkan dengan konsep Business Model Canvas (BMC) dan dasar-dasar digital marketing.
Sementara itu, pada kelas Basic Level, peserta diajak menyelami lebih dalam materi Value Proposition Canvas (VPC), teknik riset pasar, serta strategi pemasaran konten. Kedua kelas ini diselenggarakan atas kerja sama erat dengan PKBM Astabrata Academy.
“Di dunia bisnis yang serba cepat ini, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan teknologi menjadi syarat utama untuk tetap eksis dan berkembang,” tambah Adhi yang juga bertindak sebagai pemateri utama.
Baca juga, Salat Subuh Berjamaah: Menjemput Keistimewaan dan Menggerakkan Umat dari Masjid
Pelatihan ini diharapkan mampu membuka wawasan pelaku UMKM dan komunitas bisnis lokal tentang pentingnya memanfaatkan teknologi dalam mengelola dan memasarkan produk. Dengan menguasai digital marketing, pelaku usaha tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga bersaing di pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke ranah global.
MPM PDM Semarang, lanjut Adhi, terus berkomitmen mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Fokus utamanya adalah membekali masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil, dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Digitalisasi adalah masa depan. Kami ingin masyarakat Muhammadiyah Kota Semarang tak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam perubahan ini,” tegasnya.
Sebagai bukti konsistensi, seminggu sebelumnya, MPM PDM juga telah menyelenggarakan pelatihan pengawetan makanan dengan teknologi retort di tempat yang sama. Kegiatan ini menyasar pelaku UMKM di bidang kuliner yang ingin memperpanjang masa simpan produk mereka tanpa mengorbankan kualitas.
Kedua program tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan unggulan pemberdayaan masyarakat Muhammadiyah Kota Semarang. Melalui pelatihan-pelatihan ini, MPM PDM ingin memastikan bahwa seluruh pelaku usaha mendapatkan akses setara terhadap ilmu, keterampilan, dan jaringan pemasaran yang lebih luas.
“Kami akan terus hadir di tengah masyarakat, memberi solusi nyata lewat program-program yang adaptif dan aplikatif,” pungkas Adhi.
Kontributor : Fauzan Ilfat
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha