AUMBerita

Siap Berangkat Haji? Kajian Tarjih UMS Bongkar Tuntas Rahasia Manasik Sesuai Tuntunan Syariat

PWMJATENG.COM, Surakarta – Menjelang musim haji 2025, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Kajian Tarjih bertema Tuntunan Manasik Haji yang menyasar sivitas akademika dan masyarakat umum. Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan penjelasan spiritual, tetapi juga bekal praktis bagi para calon jamaah haji.

Kajian yang berlangsung pada Selasa (22/4) ini menghadirkan Yayuli, Kepala Bidang Pengalaman AIK dan Kaderisasi Pondok dari Lembaga Pengembangan Pondok Islam dan Kemuhammadiyahan UMS, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Yayuli menjelaskan langkah-langkah manasik haji secara sistematis dan komprehensif, mulai dari niat hingga miqot, berdasarkan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah.

“Pemahaman tentang manasik haji sangat penting, baik bagi yang segera berangkat maupun yang masih menunggu kesempatan. Tuntunan ini menjadi bekal ilmu agar saat Allah memanggil untuk berhaji, kita siap secara rohani dan syar’i,” ujar Yayuli dalam penyampaiannya pada Kamis (24/4).

Baca juga, Salat Subuh Berjamaah: Menjemput Keistimewaan dan Menggerakkan Umat dari Masjid

Menurutnya, pelaksanaan manasik versi Muhammadiyah berlandaskan pada dalil Al-Qur’an dan sunnah. Sejak Muktamar Tarjih pertama tahun 1929 hingga Musyawarah Nasional ke-28 pada 2014, Muhammadiyah terus mengembangkan pedoman manasik yang aplikatif dan relevan dengan konteks zaman.

Yayuli juga menekankan pentingnya memahami istilah-istilah kunci dalam haji seperti niat, ihram, dan talbiyah. Ia menuturkan bahwa pendekatan Muhammadiyah tidak hanya menjelaskan sisi hukum, tetapi juga memuat nilai-nilai edukatif. Hal ini bertujuan agar jamaah tidak hanya menjalankan ibadah secara fisik, melainkan juga memahami maknanya sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT.

Dalam kajian tersebut, dijelaskan pula bahwa mayoritas jamaah haji asal Indonesia menjalankan haji tamattu’. Skema ini mengharuskan jamaah untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian disusul dengan haji. Pemahaman ini penting agar jamaah tidak kebingungan saat menjalani rangkaian ibadah di tanah suci.

“Praktik ibadah haji harus dipahami bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga sebagai perjalanan spiritual yang penuh makna. Itulah mengapa pembekalan ini sangat penting,” kata Yayuli.

Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE