
PWMJATENG.COM, Surakarta – Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (IKA UMS) kembali unjuk gebrakan. Melalui forum daring bertajuk Halalbihalal Special Event: Ultimate Talk for Nations, organisasi ini mendorong lahirnya pemimpin masa depan dengan visi dan aksi nyata. Forum yang digelar Sabtu, 12 April 2025, mengusung tema “Proud of the Nation: Lead by Heart”, dan menghadirkan tokoh-tokoh nasional lintas sektor.
Ketua Umum Pimpinan Pusat IKA UMS, M. Aditya Warma Nugraha Wardhana, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan gerakan kolektif untuk menjawab tantangan kebangsaan. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang selesai dengan dirinya sendiri dan mampu hadir secara utuh dalam pusaran dinamika bangsa.
“Indonesia membutuhkan kalian semua untuk bertumbuh bersama. Muhammadiyah adalah rumah besar tempat kita menumbuhkan benih-benih unggul di ladang yang subur,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Lebih dari itu, Aditya mengumumkan sejumlah inisiatif strategis yang tengah disiapkan IKA UMS. Salah satunya adalah pembangunan 200 rumah untuk guru honorer, dengan lebih dari 125 unit telah terdaftar hanya dalam lima hari. Selain itu, IKA UMS sedang mempersiapkan peluncuran program Magister Manajemen dan Program Doktor (S3) berbasis daring, yang ditujukan bagi alumni di dalam maupun luar negeri.
“Kami ingin alumni UMS tetap dapat melanjutkan pendidikan secara fleksibel, tanpa mengorbankan kualitas,” tambah Aditya.
Puncak program IKA UMS akan diwujudkan dalam forum akbar bertajuk Hanebu Sauyun, yang direncanakan berlangsung pada September 2025. Acara ini akan melibatkan 30 ribu mahasiswa serta ratusan pengusaha nasional dari berbagai asosiasi bisnis. Tidak tanggung-tanggung, IKA UMS juga tengah mengupayakan kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam acara tersebut.
Baca juga, Tren Fashion Muslimah: Antara Syariat dan Gaya Hidup Modern
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang hadir sebagai pembicara kunci, menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang berlandaskan akal, hati, dan tindakan. Ia menekankan bahwa karakter pemimpin yang tangguh harus dibentuk melalui nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
“Muhammadiyah mengajarkan kepemimpinan yang berkeadaban. Ini menjadi fondasi bagi bangsa yang ingin unggul dan maju,” tutur Haedar dalam pidatonya.

Sesi utama Ultimate Talk for Nations menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang membahas isu kunci tentang penguatan SDM dan kepemimpinan. Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Eka Satria, menyoroti pentingnya integritas dan daya tahan dalam menghadapi tantangan global.
Selanjutnya, Chairman Gerakan Nasional Indonesia Kompeten, Yunus Triyongo, menyampaikan perlunya reformasi pendekatan pengembangan SDM agar selaras dengan era industri 5.0. Ia menekankan bahwa penguatan kompetensi harus disertai dengan fleksibilitas dan inovasi.
Sementara itu, Direktur PT United Tractors Tbk., Edhie Sarwono, mengajak semua pihak membangun kolaborasi antara industri, pendidikan, dan komunitas. Menurutnya, hanya dengan kerja sama lintas sektor, ekosistem kerja yang kompetitif dapat terwujud.
Menjelang penutupan, Wakil Rektor III UMS, Ihwan Susila, memberikan apresiasi kepada seluruh narasumber dan peserta. Ia menyebut forum ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kesinambungan gerakan alumni sebagai motor penggerak perubahan sosial dan intelektual.
“Kami berharap forum ini menjadi titik awal kolaborasi berkelanjutan demi melahirkan pemimpin bangsa yang unggul dan berintegritas,” tegas Ihwan.
Kontributor : Genis
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha