
PWMJATENG.COM, Surakartaย โย Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencetak doktor baru di bidang pendidikan. Indiah Dewi Murni resmi meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka Program Studi Pendidikan Program Doktor Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, Rabu (19/2), di Auditorium Mohammad Djazman.
Dalam disertasinya yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Flipped-Blended dengan Pendekatan Pedagogik Kritis untuk Penguatan Karakter dan Literasi Humanitas pada Mata Pelajaran IPA SMP, Indiah menawarkan model pembelajaran inovatif yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi sekaligus memperkuat interaksi sosial siswa. Ia mengembangkan pendekatan flipped-blended sebagai solusi terhadap tren perundungan yang meningkat akibat transisi metode pembelajaran selama pandemi Covid-19 dan pascapandemi.
Flipped learning merupakan metode yang membalik sistem pembelajaran tradisional melalui Learning Management System (LMS) secara asinkronus. Dengan cara ini, siswa dapat belajar secara mandiri tanpa batasan ruang dan waktu, sehingga karakter kemandirian mereka semakin terasah.
โDari perspektif pedagogik kritis, pembelajaran harus meningkatkan aksesibilitas. Dengan e-learning asinkronus, peserta didik dapat mengakses sumber belajar yang beragam sesuai gaya belajarnya,โ ungkap Indiah.
Ia juga menjelaskan bahwa model flipped-blended yang ia kembangkan telah terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitas siswa selama pembelajaran, menghasilkan respons positif, serta mendukung pencapaian kompetensi belajar siswa SMP dalam mata pelajaran IPA.
Ketua sidang yang juga Rektor UMS, Sofyan Anif, mempersilakan para penguji untuk mengajukan pertanyaan terkait penelitian yang telah dilakukan Indiah. Salah satu penguji, Chandra Anugrah Putra, menyoroti relevansi model flipped-blended dalam dunia pendidikan modern.
โFenomena yang diangkat dalam penelitian ini sangat menarik karena selama ini pendidikan lebih berorientasi pada hasil daripada proses pembelajaran itu sendiri. Bagaimana model flipped-blended ini dapat dikolaborasikan dengan pendekatan pedagogik kritis untuk memperkuat karakter dan literasi humanitas siswa?โ tanyanya.
Baca juga, Tiga Pemahaman tentang Rukyat di Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Indiah menjelaskan bahwa model ini memungkinkan siswa belajar secara mandiri melalui LMS sebelum sesi tatap muka. โSaat pertemuan langsung, guru berperan sebagai fasilitator, mentor, sekaligus pembimbing dalam penguatan materi esensial, karakter, dan literasi humanitas,โ jelasnya.

Indiah juga menjawab pertanyaan dari penguji lain, seperti Main Sufanti, Bambang Sumardjoko, Harun Joko Prayitno, Sutama, dan Musiyam. Dengan penuh keyakinan, ia memaparkan bagaimana model pembelajarannya dapat diterapkan secara luas.
Sebagai langkah nyata penerapan hasil penelitiannya, Indiah berencana mendiseminasikan model pembelajaran flipped-blended ini melalui kerja sama dengan MGMP IPA Sukoharjo. Uji coba juga telah dilakukan di SMPN 1 Mojolaban, serta dalam komunitas belajar sekolah dan ikatan guru Baitul Athfal Aisyiyah maupun Muhammadiyah.
Setelah melalui tahapan sidang dan diskusi bersama dewan penguji, Ketua Senat akhirnya mengumumkan hasil sidang. โDewan Penguji memutuskan bahwa saudari Promovenda Indiah Dewi Murni dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 dan predikat Sangat Memuaskan. Dengan ini, ia resmi menjadi doktor ke-7 dari Program Doktor Pendidikan UMS,โ ujar Ketua Senat.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa inovasi dalam dunia pendidikan terus berkembang. Model flipped-blended dengan pendekatan pedagogik kritis yang dikembangkan Indiah diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam sistem pembelajaran di Indonesia.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha