Berita

UMP Turunkan Mahasiswa Internasional untuk Tangani Limbah Batik di Banyumas

PWMJATENG.COM, PURWOKERTO – Pengolahan limbah yang buruk akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Hal ini menjadi fokus mahasiswa Internasonal yang sedang melaksanakan Project-Based Learning (PBL) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Kegiatan Project-Based Learning (PBL)  bertajuk Waste Water Treatment of Batik Home Industry in Banyumas Regency menurunkan mahasiswa dari berbagai negara. Diantaranya mahasiswa dari Universiti Teknologi Malaysia, Tongren University Cina, Khon Kaen University, Thailand dan peserta dari UMP.

“saya harapkan kegiatan ini bisa melahirkan rumusan rekomendasi untuk pemerintah dalam mengatasi pencemaran limbah batik khususnya di kabupaten Banyumas,” kata Rektor UMP, Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, M.H, Senin (18/9).

Ia mengatakan, berbagai jenis batik di Indonesia banyak tersebar di daerah dan memiliki khas motif batik masing – masing. Khususnya Batik Banyumas menjadi salah satu keanekaragaman kekayaan motif batik di Jawa tengah Indonesia.

“Batik Banyumas pada awalnya berpusat di daerah Sokaraja dibawa oleh pengikut Pangeran Diponegoro setelah usainya peperangan pada tahun 1830. Mereka kebanyakan menetap di daerah Banyumas, lebih tepatnya Sokaraja. Sejak itulah pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Najendra mengembangkan batik celup di Sokaraja,” jelasnya.

merupakan kegiatan yang sangat menarik dan di harapkan akan menjadi solusi dalam penanganan limbah batik di kabupaten Banyumas.

Sementara itu, ketua panitia Project-Based Learning  Kantor Urusan Internasional  UMP, Didik Setiawan Phd mengatakan, kegiatan Project-Based Learning merupakan kegiatan yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa asing untuk mempelajari permasalahan lingkungan yang terjadi karena limbah batik dapat menggganggu lingkungan dan kualitas air bersih yang ada di sekitar pabrik.

“Banyumas merupakan salah satu daerah sentra pengrajin batik di Jawa Tengah. Kabupaten Banyumas mempunyai 27 industri batik terdiri dari 19 industri batik tradisional (batik tulis) dan 8 industri batik yang bersifat mekanik (batik cat),” katanya.

Didik menambahkan, Program PBL fokus pada studi tentang permasalahan limbah batik dari home industri batik yang ada di wilayah Kecamatan Banyumas (Desa Pekunden, Pasinggangan, Sudagaran, Papringan) dan Kecamatan Sokaraja (Desa Sokaraja Lor, Sokaraja Kidul, Sokaraja Tengah, Sokaraja Kulon, Karang Duren).

“Kegiatan PBL ini merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh Kantor Urusan Internasional UMP dengan pelaksanaan kegiatan oleh Fakultas terkait. Kegiatan PBL direncanakan akan dilaksanakan selama 15 hari,” jelasnya.

Dengan keberadaan mahasiswa asing yang mengikuti program ini diharapkan memberikan penguatan atmosfer internasional kepada mahasiswa Indonesia di UMP. Mereka memberikan motivasi sekaligus wawasan internasional sehingga mampu mendorong untuk dapat mengikuti program summer program di perguruan tinggi mitra UMP di luar negeri.(tgr)

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE