PWMJATENG.COM, Pekalongan – Program Studi Pendidikan Jasmani (Penjas) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) dan Neuromuscular Taping (NMT) Institute bersatu dalam semangat pengembangan pendidikan dan pelayanan masyarakat. Melalui acara stadium General “Sport Injury Kinesiotaping” dan Pengabdian Kepada Masyarakat “Kinesiotaping Education In Sports Injuries”, keduanya berkomitmen meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam penanganan cedera olahraga, Senin (28/1). Mahasiswa, dosen, praktisi, dan pemangku kepentingan terlibat aktif, menghasilkan diskusi, pelatihan, dan demonstrasi praktis untuk meningkatkan pemahaman tentang teknik Kinesiotaping dan penerapannya dalam dunia olahraga.
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani, M.Riski Adi Wijaya, M.Pd, menjelaskan tujuan utama kegiatan ini. “Kami ingin memberikan kontribusi langsung dalam dunia olahraga dan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya peningkatan pengetahuan akademis, tetapi juga pengabdian kepada masyarakat melalui penanganan cedera olahraga secara inovatif. Melibatkan mahasiswa, dosen, dan praktisi, kami tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang Kinesiotaping, tetapi juga mempromosikan gaya hidup sehat dan mengurangi risiko cedera olahraga di masyarakat luas.”
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan dokumen kerjasama antara Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Director and Founder Neuromuscular Taping (NMT) Institute, menandai awal dari kolaborasi yang lebih erat. Kerjasama ini bertujuan untuk menyelenggarakan program pelatihan, workshop, dan penelitian bersama yang memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa, dosen, dan praktisi di bidang olahraga. Tujuannya tidak hanya untuk memperluas akses terhadap teknologi dan pengetahuan terkini dalam penanganan cedera olahraga tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di lingkungan akademis.
Baca juga, Tiga Syarat Kepala Negara Menurut Teori Maslahat Al-Mawardi
“Dengan kerjasama ini, kami berharap memberikan kontribusi positif pada perkembangan pendidikan di kampus kami dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Kinesiotaping dalam penanganan cedera olahraga,” ungkap M.Riski Adi Wijaya. Kinesiotaping, sebagai pendekatan holistik, diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan mencegah cedera lebih lanjut dalam dunia olahraga.
David Blow, Director and Founder Neuromuscular Taping (NMT) Institute, menyambut baik kolaborasi ini dengan antusiasme, “Kami sangat bersemangat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kami dalam dunia Neuromuscular Taping. Kami percaya bahwa dengan bekerja bersama, kami dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam penanganan cedera olahraga, tidak hanya di tingkat akademis, tetapi juga di komunitas olahraga secara luas.”
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan masyarakat di bidang olahraga. Sinergi antara perguruan tinggi dan industri diharapkan akan memperkuat upaya bersama dalam menciptakan generasi yang lebih sehat, terampil, dan berpengetahuan luas dalam menghadapi tantangan olahraga modern. Dengan demikian, kerjasama ini tidak hanya akan menguntungkan para pelaku olahraga saat ini, tetapi juga akan membawa manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.
Editor : M Taufiq Ulinuha
