Tabligh Akbar Aisyiyah Purworejo Launching Biksa
PWMJATENG.COM, PURWOREJO – Dalam rangka memantapkan dakwah Islam, Pimpinan Daerah `Aisyiyah Purworejo me-lanunching Pengajian pimpinan yang direncanakan akan dilaksanakan secara periodik. Mengambil lokasi di Masjid universitas Muhammadiyah Purworejo, kegiatan yang dikemas dalam bentuk Tabligh Akbar ini dihadiri kurang lebih 750an jamaah berasal dari perwakilan Pimpinan Cabang `Aisyiyah, Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo, Amal Usaha Muhammadiyah dan `Aisyiyah, Organisasi Otonom, Mahasiswa universitas Muhammadiyah Purworejo dan masyarakat umum lainnya. Adapun Tabligh Akbar diinisiasi melalui Majelis Tabligh Pimpinan Daerah `Aisyiyah Purworejo.
“Agenda hari ini yaitu Tabligh Akbar sebagai momentum untuk me-Launching Pengajian Pimpinan dan Biro Konsultasi Keluarga Sakinah (BIKSA). Harapannya Biro ini dapat turut serta memfasilitasi jamaah untuk mendukung tercapainya Keluarga yang Sakinah” ujar Ketua PDA Purworejo.
Melalui sambutannya, Drs. H. Pujiono selaku Ketua PDM Purworejo mengapresiasi dengan agenda launching pengajian dan BIKSA yang disemarakkan dengan Tabligh Akbar ini. Ditekankan bahwasanya ruh persyarikatan ini, Muhammadiyah ada pada pengajian. Pengajian merupakan forum silaturahmi, intropeksi diri, berdzikir, berfikir. Beliau juga mengingatkan kembali terkait 10 karakter Muhammadiyah yang mengharapkan diyakini dan diterapkan dalam diri masing-masing.
“Peran penting perempuan sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Ketika kaum perempuan baik maka akan dapat menghasilkan generasi bangsa yang baik pula. Maka dari itu, melalui `organisasi otonom `Aisyiyah nya inilah kepedulian pendirian persyarikatan ini KH.A.Dahlan dapat dilihat dengan jelas dan diteladani bersama. Juga perlu selalu diterapkan bersama secara istiqomah 10 karakter Muhammadiyah yang telah ada” ujar Drs. H. Pujiono.
Pengajian tabligh akbar pada kesempatan kali ini diisi oleh Ustadzah Maria Anna M, S.H., M.H. yang berbagi perjalanan hidupnya mendapatkan hidayah Islam dari sebelumnya menganut agama katolik setelah mempelajari seksama agama Islam selama 5 tahun terkait keindahan Islam. Dipaparkan juga bagaiman proses kristenisasi yang dilakukan oleh para penganut agama sebelumnya dalam turut serta memurtadkan umat muslim dengan berbagai langkah yang ditempuh, doktrin yang ditanamkan kepada putra-putri penganut katolik terhadap umat muslim dan lainnya.
“Beberapa hal yang menjadi jalan masuk umat agama sebelum Islam yang saya anut seperti melalui perkawinan, bidang ekonomi, budaya, seni dan bidang lainnya” pungkasnya. (ahmad musdani)