Berita

Sinergi Mencari Berkah Ramadhan Lewat Ngabuburit Asyik

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Bertempat di aula kampus Akademi Ilmu Statistika Muhammadiyah Kota Semarang Jl. Prof. Hamka Ngaliyan, IMM bekerjasama dengan PCM Ngaliyan mengadakan kajian Islam dengan tajuk “Ngabuburit Asyik” dilanjutkan dengan ifthar bersama seluruh jamaah dan pimpinan Cabang Ngaliyan. Acara dilaksanakan pada hari Ahad (26/05/19) yang dihadiri oleh anggota IMM UIN Walisongo, IMM AIS Muhammadiyah beserta masyarakat sekitar. Acara berjalan lancar sejak sore hingga selesai shalat tarawih, dan berlangsung cukup meriah.

Acara inti adalah kajian bersama ustadz KH. Asep Jauharudin yang membahas tentang sedekah. Dengan kepiawaiannya ustad menjelaskan ada beberapa tingkatan orang menyedekahkan hartanya. Tingkatan pertama yaitu muassaroh, orang yang mengeluarkan hartanya kepada orang yang pernah memberinya. Tingkatan kedua adalah sedekah karimah, orang yang memberikan hartanya melebihi apa yang pernah dia terima. Berikutnya adalaah sedekah adzimah, orang memberikan sedekahnya kepada orang yang tidak pernah memberinya, bersedekah kepada siapa saja. Tingkatan paling tinggi adalah sedekah dengan memberikan hartanya secara total. Seperti yang dicontohkan oleh para sahabat rosul, berikan seluruh hartanya untuk kepentingan agama Allah.

Selesai acara inti dilanjutkan dengan berbagi cerita, tentang kegiatan Lazismu dalam memberdayakan mustahik di Kota Semarang. Ada pemberdayaan berbasis masjid dengan menggalang dana yang langsung di tasharufkan dalam bentuk makanan siap saji. Tasharuf dilaksanakan setiap hari Jum’at sehingga jamaah selesai shalat Jumat bisa menikmati makan siang gratis di masjid.

Ada juga pemberdayaan berbasis sekolah. Muzaki terbanyaknya adalah siswa dan Yayasan Peduli Pendidikan yang memberikan donasi bantuan siswa juga setiap siswa dibekali satu buah kaleng infaq untuk di bawa pulang ke rumah masing-masing. Semula banyak orang yang pesimis karena kebanyakan siswa berasal dari keluarga menengah kebawah, sehingga dikhawatirkan tidak menghasilkan dana. Namun kekhawatiran itu bisa di tepis setelah berjalan selama 2 tahun. Dana yang terbukukan di tahun pertama sebanyak 6 juta rupiah. Dan di tahun kedua mencapai 10 juta rupiah.

Pentasharufan dana tersebut dipergunakana untuk membantu siswa yang kurang bayar SPP dari MI Mu, TK ABA 31, TK Pembina ABA 54, siswa sakit, korban banjir, mustadh”afin, sabillah dan yang rutin mingguan adalah penambahan asupan makanan bergizi untuk semua siswa.

Satu lagi cerita yang terpotong adalah pelayanan AMBULANCE LAZISMU penolong kesusahan. Dimana Lazismu tidak memberikan tarif atas pelayanan ambulance. Baik di dalam kota maupun keluar kota. Ambulance bisa melayani karena ada infaq yang masuk. Rekor terjauh pelayanan AMBULANCE LAZISMU Kota Semarang adalah mengantarkan jenazah dari Jepara menuju Lampung. Jarak 12.800 km telah ditempuh oleh tim AMBULANCE LAZISMU. Dengan pertimbangan efisiensi biaya dan efektifitas pelayanan maka pengantaran dilakukan dengan estafet. Sinergi diperlukan, Lazismu Kota Semarang mengantar dari Jepara sampai Pemalang. Dilanjutkan oleh tim Pemalang menuju Bakauheuni, selanjutnya oleh tim Lampung menerima estafet dan melanjutkan pengantaran sampai tujuan di Metro Lampung.

Sementara kegiatan IMM dilaksanakan berbarengan dengan itu adalah membagikan takjil buka puasa, tepat di jalan raya depan kampus AIS Mu Kota Semarang. Ada 150 paket takjil yang habis dibagikan sore itu. Ketua IMM Al Faruqi UIN Walisongo Alyga, menyatakan gembira atas terselenggaranya acara ini. Dirinya mengucapkan terimakasih atas kebersamaan yang terjalin dan berharap bisa dilanjutkan dengan acara lain di luar Ramadhan.

Hadir mendampingi ustad selama berceramah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngaliyan, M. Anas Hamzah menyatakan terimakasih atas kerjasama yang sudah diwujudkan, dan Lazismu Kota Semarang yang telah mendukung acara ini. Dia menilai bahwa acara ini sukses, peserta yang hadir cukup banyak, dan materi yang di bawakan sesuai di bulan Ramadhan.

Ke depan dirinya berharap bisa melanjutkan kerjasama menciptakan kegiatan semacam ini secara rutin, tidak hanya berhenti selesai Ramadhan. Agar dakwah Muhammadiyah selalu actual sepanjang masa. Terakhir dia mengajak semua masyarakat muslim untuk berzakat, infaq dan sedekah melalui Lazismu, bisa di Lazismu kantor layanan PCM Ngaliyan ataupun Lazismu Kota Semarang. (Hasan)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE