BeritaKolom

Refleksi Perubahan Warga Persyarikatan

Refleksi Perubahan Warga Persyarikatan

Oleh : Ikhwanushoffa*

PWMJATENG.COM – Tidak dipungkiri banyak warga Muhammadiyah yang masuk gerbong perubahan dalam dinamika politik kekinian. Hasil hitung cepat membuat gerbong ini menarik nafas dalam. Ada yang aneh. Sekian pengingkaran etika hukum, pelanggaran keberpihakan aparat, manipulasi bansos, hingga janji-janji yang selalu diingkari kenapa tidak bisa membuka mata mayoritas penduduk negeri ini?! Kenapa mereka susah sekali melek dan merubah pola pikir dan pilihannya?!

Saya yang aktif di Lembaga Amil-nya Persyarikatan ingin menarik refleksi melalui gerakan yang saya suntuki selama tiga belas tahun terakhir ini. Harapannya supaya makin mudah memahami realita dan apa yang mesti dilakukan bila ingin lokomotif perubahan berjalan lebih kencang. Ada satu fenomena yang ingin saya suguhkan. Bahwa zakat adalah rukun Islam yang ceto welo-welo. Dan tahun 2000 yang lalu ada Munas Tarjih di Pondok Gede Jakarta yang salah satunya memutuskan bahwa Zakat Profesi dan Zakat Lembaga (Perusahaan, pen) hukumnya wajib.

Baca juga, Melanggengkan Tradisi Muhammadiyah Membela Palestina

Keputusan adalah produk tertinggi Majelis Tarjid dan Tajdid (MTT) Muhammadiyah. Di bawahnya ada fatwa dan wacana. Lalu bagaimana implementasinya setelah 24 tahun kemudian hingga saat ini?! Apakah kemudian AUM-AUM dengan sukarela menerapkan potong zakat dari penghasilannya? Dan apakah pimpinan AUM yang berlaba tiap akhir tahun tertib memotong zakat lembaganya sebesar 2,5% dari saldo positifnya? Di Jawa Tengah ini, untuk mayoritas AUM yang layak potong zakat saja, masih sedikit yang menerapkan potong penghasilan zakat. Apalagi zakat lembaganya, bisa dihitung dengan jari. Lalu, kurang benderang apa rukun Islam dan keputusan MTT itu?

Bila yang rukun Islam saja, bila yang telah diputuskan tarjih saja, eksekusi di internal Muhammadiyah sendiri sedemikian berat, apalagi keluar. Apalagi mau menyadarkan soal pilihan presiden. Pilpres yang nggak masuk rukun Islam, yang ga ada putusan tarjih, yang sedemikian cair kita mau memilih siapapun, kalau kita tidak merubah diri terlebih dahulu mustahil kita bisa merubah masyarakat. Wallaahu a’lam.

*Manajer Area Lazismu Jawa Tengah

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE