Rahasia Menjadi Ahli Al-Qur’an: Cukup 5 Menit Sehari!
PWMJATENG.COM, Semarang – Menjadi ahli Al-Qur’an merupakan salah satu kemuliaan besar dalam Islam. Bahkan, para ahli Al-Qur’an disebut sebagai keluarga Allah di antara manusia. Hal ini merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad, “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Para ahli Qur’an, merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.”
Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat (UAH), mengungkapkan cara mudah untuk menjadi ahli Al-Qur’an. Menurutnya, seseorang hanya perlu meluangkan waktu minimal lima menit setiap hari untuk membaca Al-Qur’an.
“Apa tak punya lima menit untuk akhirat kita, untuk surga kita?” ujar UAH dalam sebuah kajiannya. Ia menjelaskan bahwa untuk menjadi ahli Al-Qur’an, seseorang harus memiliki waktu khusus untuk membaca kitab suci tersebut. Jumlah ayat yang dibaca tidak perlu banyak, cukup 14 ayat yang hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit.
Lebih lanjut, UAH menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an sesering mungkin dalam rentang waktu yang tidak lama, yakni sekitar 5-10 menit sebelum dan sesudah salat. Menurutnya, kebiasaan ini tidak akan membebani aktivitas sehari-hari, justru akan menjadi investasi berharga bagi kehidupan akhirat.
Baca juga, Dua Pekan Pasca Longsor, Muhammadiyah Siapkan Skema Tembus Daerah Terisolir di Petungkriyono Pekalongan
“Jadi kalau Anda ingin investasi sebelum salat 5-10 menit, setelah salat 5-10 menit,” jelasnya.
Bahkan, bagi mereka yang memiliki jadwal padat, tetap ada cara untuk menyisihkan waktu membaca Al-Qur’an. UAH menyarankan agar membacanya di berbagai kesempatan, seperti saat di mobil, di kantor, atau di sela waktu istirahat.
“Walaupun Anda buru-buru di jalan, bacakan ya. Di mobil, di kantor, nyampai ada jeda, baca, cuma lima menit kok, sepuluh menit,” tambahnya.
Menurut UAH, jika kebiasaan ini telah tertanam dalam kehidupan sehari-hari, maka seseorang akan menjadi bagian dari ahli Al-Qur’an. Bahkan, jika seseorang wafat dalam keadaan membaca Al-Qur’an, ia akan langsung dikategorikan sebagai ahli Al-Qur’an.
“Maka kalau dibiasakan, jadilah bagian dari ahli Qur’an,” tegasnya.
“Kalau Anda wafat sedang menjadi bagian itu, sedang baca, mau baca buka mushaf dan wafat, jadi ahli Qur’an seketika itu,” imbuhnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
